Aduan Produk Kesehatan Palsu Marak pada Awal Pandemi di 2020
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memaparkan profil pengaduan konsumen sepanjang 2020. Di 2020, konsumen menyampaikan aduan terkait komoditas obat, produk vitamin dan alat kesehatan (alkes) dengan prosentase 5,22 persen dari total aduan konsumen sebanyak 3.962 keluhan.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memaparkan profil pengaduan konsumen sepanjang 2020. Di 2020, konsumen menyampaikan aduan terkait komoditas obat, produk vitamin dan alat kesehatan (alkes) dengan prosentase 5,22 persen dari total aduan konsumen sebanyak 3.692 keluhan.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, di 3 bulan pertama masa pandemi Covid-19, jumlah aduan terkait obat, vitamin dan alkes ini memang mengalami peningkatan.
-
Kenapa obat ini diproduksi di luar angkasa? Proses produksi obat ini memanfaatkan lingkungan luar angkasa yang bebas gravitasi untuk mempromosikan pembentukan struktur kristal protein yang lebih berkualitas secara lebih cepat daripada yang mungkin terjadi di bumi. Dengan demikian, obat yang dihasilkan di luar angkasa diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan efektivitas yang lebih tinggi dalam pengobatan penyakit tertentu.
-
Siapa yang menemukan antibiotik? Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang membawa perubahan besar pada dunia kesehatan saat itu.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Dimana fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia diresmikan? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diungkapkan oleh Plt. Kepala BPOM tentang produk kosmetik dan obat herbal di Indonesia? “Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,” kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
"Pengaduan yang dimaksud berkaitan dengan harga produk kesehatan yang melonjak, kelangkaan produk atau produk palsu," ujar Tulus dalam konferensi pers YLKI, Jumat (8/1).
Mengutip data profil pengaduan konsumen YLKI, 85,7 persen aduan yang masuk ialah terkait harga obat yang mahal, sementara masing-masing sebesar 4,7 persen soal informasi produk, hand sanitizer palsu, kelangkaan produk dan keberatan kebijakan rapid test.
BPOM Turut Terima Aduan
Sekretaris Utama Badan POM Elin Herlina menjelaskan, pada masa pandemi Covid-19, Badan POM juga turut mendapatkan aduan dan permintaan informasi dari masyarakat dengan total 649 permintaan.
"Sebanyak 42 atau 6,47 persen di antaranya merupakan pengaduan dan sisanya, 607 atau 95,53 persen merupakan permintaan informasi," ujar Elin.
Adapun, topik yang dikeluhkan dan ditanyakan mencakup penjualan hand sanitizer tanpa izin, overklaim obat herbal penyembuh Covid-19, overklaim hand moisturizer anti Covid-19, mahalnya harga masker dan hand sanitizer, penjualan masker bedah daur ulang, penjualan test kit Covid-19 tanpa izin dan penjualan antivirus secara bebas.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)