AIIB Beri Utang Rp7,2 Triliun ke Indonesia untuk Perluas Distribusi Vaksin
Dana tambahan itu akan disalurkan untuk peningkatan kesiapan sistem kesehatan dan rumah sakit penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi serta mempertahankan fasilitas kesehatan non-Covid-19 terutama bagi kaum perempuan dan kelompok rentan.
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menambahkan dana pinjaman sebesar USD 500 juta atau senilai lebih dari Rp7,2 triliun bagi pemerintah Indonesia. Utang ini akan digunakan untuk memperluas distribusi vaksin yang lebih aman dan efektif.
"Pemberian vaksin yang aman, efektif, dan merata harus menjadi prioritas utama di tahap ini untuk menangani Covid-19," kata Principal Investment Operations Specialist AIIB, Toshiaki Keicho di Jakarta, Kamis (15/7).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Dana tambahan itu akan disalurkan untuk peningkatan kesiapan sistem kesehatan dan rumah sakit penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi serta mempertahankan fasilitas kesehatan non-Covid-19 terutama bagi kaum perempuan dan kelompok rentan.
Kemudian penguatan laboratorium kesehatan publik, pengawasan dan kapasitas rantai pasokan termasuk peningkatan sistem "cold chain" untuk memenuhi standar global penyimpanan serta pendistribusian vaksin.
Selanjutnya, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi tanggap darurat serta distribusi vaksin termasuk penguatan sistem logistik dan manajemen vaksin.
Total USD 1,5 Miliar
Penambahan dana pinjaman itu merupakan pendanaan ketiga yang disalurkan oleh AIIB kepada pemerintah Indonesia di bawah fasilitas pemulihan krisis Covid-19 senilai total USD 1,5 miliar.
Sebelumnya, Dewan Direksi AIIB telah menyetujui pinjaman senilai USD 750 juta pada Mei 2020 dan pinjaman senilai USD 250 juta pada Juni 2020.
"Dana tambahan untuk sistem kesehatan menjadi sangat krusial demi melindungi masyarakat dan membantu pemulihan sektor produktif," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
(mdk/idr)