AirAsia Akan Transformasi Jadi Perusahaan Fintech
Untuk menjadi perusahaan fintech sendiri, perkembangan hingga saat ini di Indonesia, AirAsia sedang menunggu perizinan dari OJK sebagai pemegang otoritas.
Salah satu perusahaan penerbangan, AirAsia akan bertransformasi menjadi perusahaan aplikasi berbasis finansial teknologi sebagai inovasi korporasi.
"Nantinya bisnis penerbangan sendiri hanya akan menjadi salah satu usaha yang dijalankan oleh Air Asia Group, ini bentuk inovasi yang sedang dikembangkan," kata Group Head Communication AirAsia Audrey Progastama Petriny di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat.
-
Siapa yang menobatkan Singapore Airlines sebagai Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia? Sebelumnya, Singapore Airlines dinobatkan sebagai Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia oleh Skytrax dan tahun ini, Singapore Airlines menduduki peringkat Maskapai Penerbangan Terbaik untuk kelima kalinya serta Maskapai Penerbangan Kelas Satu Terbaik.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
Untuk menjadi perusahaan fintech sendiri, perkembangan hingga saat ini di Indonesia, AirAsia sedang menunggu perizinan dari OJK sebagai pemegang otoritas.
Air Asia akan mengembangkan bisnisnya dalam tiga pembagian sektor utama yaitu pertama lifestyle, dengan mengunggulkan aplikasi AirAsia.com yang akan menawarkan banyak pilihan fitur sesuai kebiasaan konsumen
Kedua bisnis logistik atau kargo, yang masih bisa dimanfaatkan melalui jasa transportasi di 200 pesawat yang dimilikinya.
Ketiga adalah aplikasi fintech sendiri yang bernaung dalam 'Big Pay' atau dompet elektronik. Aplikasi tersebut mampu digunakan untuk sistem pembayaran diseluruh ASEAN.
Dengan inovasi yang ditawarkan adalah terjadinya transaksi nilai tukar yang terproses otomatis tanpa harus menuju ke agen penukaran uang. "Charge kami dibandingkan dengan memakai kartu kredit atau ke agen penukaran uang bisa dipastikan akan lebih rendah, itu keunggulannya nanti," kata Audrey.
Namun saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahap pengembangan, dan Indonesia saat ini masih sebesar 10 persen pengguna aplikasi AirAsia.
Baca juga:
Inilah Maskapai Jual Tiket Pesawat Murah pada 11 Juli 2019
4 Fakta Terbaru Perkembangan Kebijakan Tiket Pesawat Diskon 50 Persen
Tak Dipanggil Pemerintah, Harga Tiket Pesawat AirAsia Disebut Sudah Murah
AirAsia Klaim Sudah Jual Tiket 38 Persen di Bawah Tarif Batas Atas
Bos AirAsia: Harga Avtur di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia dan Singapura
Datangkan 4 Pesawat, AirAsia Indonesia Tambah Rute Baru Domestik