Airlangga Hartarto: Tren Kepatuhan Protokol Kesehatan Masyarakat Meningkat
Airlangga mengatakan, berdasarkan Rapat Koordinasi terkait perkembangan pelaksanaan PPKM Mikro yang dilaksanakan pada Kamis (18/2), indikator-indikator penanganan Covid-19 menunjukkan hasil yang positif.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mencatat penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 17,27 persen dalam sepekan. Airlangga pun menyampaikan ungkapan terima kasih kepada masyarakat atas turunnya kasus ini.
Airlangga mengatakan, berdasarkan Rapat Koordinasi terkait perkembangan pelaksanaan PPKM Mikro yang dilaksanakan pada Kamis (18/2), indikator-indikator penanganan Covid-19 menunjukkan hasil yang positif.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
-
Apa tujuan utama pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan perwakilan negara anggota OECD? Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
"Tentu indikator ini membuat kita semua bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat. Apalagi ada kecenderungan meningkatnya tren kepatuhan protokol kesehatan di masyarakat yang berada di kisaran 87,64 persen - 88,73 persen," kata Airlangga di akun instagram nya dikutip di Jakarta, Jumat (19/2)
Menteri Koordinator bidang Perekonomian ini menjelaskan Bed Occupancy Ratio (BOR) menunjukkan angka kurang dari 70 persen dari kapasitas yang tersedia di berbagai daerah.
"Tren kesembuhan terus meningkat dan angka kematian akibat Covid-19 terus menurun," jelas Airlangga
Ketua Umum Partai Golkar ini berharap tren positif ini tidak membuat lengah dan berpuas diri. Airlangga mengajak semua pihak untuk terus waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Hasil positif ini tentunya tidak akan didapat tanpa kerja sama seluruh pihak," ujar Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bangkit kembali atau rebound di kisaran 4,5-5,5 persen pada 2021 karena didukung peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
"Proyeksi ini sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF," kata Airlangga Hartarto di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (17/2).
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Sejumlah upaya dilakukan pemerintah di antaranya dengan menggelontorkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pada 2020 dianggarkan mencapai Rp695,2 triliun. Dari alokasi anggaran itu, sepanjang 2020 terealisasi mencapai Rp579,8 triliun atau 83,4 persen dari Rp695,2 triliun.
Anggaran tersebut dikucurkan untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, dukungan kepada sektor UMKM, insentif usaha, sektoral kementerian/lembaga dan pemda, dan pembiayaan korporasi. Dengan upaya tersebut yang salah satunya melalui PEN, pertumbuhan ekonomi RI sepanjang 2020 terjadi perbaikan yang mencapai minus 2,07 persen.
Meski masih mengalami kontraksi, namun ekonomi RI mengalami perbaikan yakni dari minus 5,32 persen pada kuartal II, kemudian membaik menjadi 3,49 persen pada kuartal III dan kuartal IV-2020 kembali membaik mencapai minus 2,19 persen. Tahun ini, pemerintah kembali menggelontorkan program PEN mencapai Rp688,33 triliun atau meningkat dari rencana sebelumnya Rp627,9 triliun untuk bidang yang sama pada 2020.
Selain melalui PEN, ekonomi RI diproyeksikan tumbuh kembali dari upaya penanganan pandemi COVID-19 salah satunya mengendalikan penyebarannya melalui Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Airlangga mengapresiasi sejumlah pihak yang turut berpartisipasi dalam PPKM Mikro salah satunya peran TNI.
"Kami mengapresiasi dukungan TNI yang telah memberikan 30.219 pasukan dalam operasi PPKM Mikro di tujuh provinsi prioritas untuk periode 9-22 Februari 2021," ujarnya saat hadir dalam Rapat Pimpinan TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Selasa (16/2).
Selain itu, sebanyak 117 Rumah Sakit TNI di seluruh Indonesia menjadi bagian dari kesiapan pemerintah dan TNI dalam penanganan COVID-19. "Sehingga masyarakat yang membutuhkan perawatan dapat tertolong,” imbuhnya.
Dalam melaksanakan PPKM Mikro, Pemerintah meminta keterlibatan aktif dan dukungan dari satgas pusat atau satgas daerah, Satpol PP, Babinsa, Bhanbinkamtibmas, Aparat Bintara Pembina Desa, Pembina Potensi Maritim, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara, dan lain-lain. "Perlu adanya penegakan sosialisasi untuk melaksanakan 3M, 3T, serta membantu distribusi logistik di daerah Zona Merah berupa masker dan bantuan sosial (bansos)," katanya.
(mdk/idr)