Airlangga soal Ekspor RI Capai Rekor Tertingi: Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai peningkatan ekspor tersebut mengindikasikan Indonesia kembali memasuki tren pemulihan ekonomi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor mencapai USD 21,42 miliar di Agustus 2021. Angka ini naik 20,95 persen dibanding ekspor Juli 2021 dan naik 64,10 persen dibanding Agustus 2020. Nilai ekspor tersebut sekaligus tercatat sebagai rekor tertinggi baru bagi ekspor Indonesia setelah sebelumnya terjadi pada Agustus 2011 sebesar USD 18,60 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai peningkatan ekspor tersebut mengindikasikan Indonesia kembali memasuki tren pemulihan ekonomi.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Siapa yang Airlangga apresiasi dalam penerapan ekonomi sirkular? Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi banyaknya perusahaan rintisan (startup) dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
"Pencapaian ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut sejalan dengan pemulihan permintaan global," kata Airlangga, Jakarta, Kamis (16/09).
Peningkatan ekspor Agustus disebabkan meningkatnya ekspor non-migas 21,75 persen dari USD 16.720,6 juta menjadi USD 20.356,7 juta. Ekspor non migas memegang peranan 94,45 persen terhadap total ekspor Januari-Agustus 2021.
Peningkatan terbesar sektor non migas Agustus 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 1.544,8 juta. Merujuk pada sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Agustus 2021 naik 34,12 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Performa positif ekspor Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak, termasuk kontribusi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang mampu bertahan di tengah gejolak pandemi Covid-19," lanjut Airlangga.
Ekspor Kayu
Hal ini dibuktikan dengan kenaikan dua komoditas ekspor industri pengolahan yang berbasis pada sektor IKM. Ekspor kayu dan barang dari kayu mencapai USD 2,55 miliar dan furniture mencapai USD 1,63 miliar. Selain itu dua komoditas ini termasuk dalam 20 kontributor utama ekspor Indonesia sepanjang tahun 2021.
Airlangga mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk menjaga performa ekspor Indonesia. Sinergi lintas Kementerian/Lembaga dalam rangka meningkatkan daya saing IKM berorientasi ekspor melalui asistensi dan fasilitas fiskal, peningkatan daya saing, pengembangan pangsa pasar, pembiayaan ekspor, serta penyediaan akses dan sistem informasi IKM berorientasi ekspor.
"Pemerintah bersama seluruh stakeholders terus berupaya menyusun berbagai program dan insentif yang relevan pada seluruh komoditas IKM berbasis ekspor. Dengan demikian, seluruh IKM yang bergerak di berbagai sektor dapat terus berkontribusi dalam menopang ekspor Indonesia secara keseluruhan," pungkas Airlangga.
(mdk/idr)