Akui kebocoran subsidi pupuk, Menteri Pertanian tak punya data
Kasus-kasus penemuan penyimpangan pupuk ini tidak diproses sampai pengadilan.
Menteri Pertanian Suswono mengakui terjadinya kebocoran subsidi pupuk selama ini. Namun Suswono menyebut tidak memiliki data detail perihal jumlah dab besaran subsidi pupuk yang mengalami kebocoran.
"Terus terang kami tidak punya data pasti. Tapi memang kebocoran itu ada, bukan rahasia lah," ujar Suswono di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (17/6).
-
Bagaimana cara Kementan mendistribusikan pupuk subsidi? Mentan mengatakan, sejauh ini benih yang akan disiapkan adalah benih unggul sesuai dengan kebutuhan petani. Pemerintah menjamin, pemberian benih dibagikan secara gratis melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. "Benih yang kita bagikan adalah benih unggul. Kita siapkan benih sesuai dengan kebutuhan petani dan sekarang sudah jalan. Kenaikan bibit ini merupakan intensif el nino yang kita berikan agar petani tetap berproduksi," katanya.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Kapan Kementan akan menambah pupuk subsidi? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Januari tahun ini akan ada tambahan pupuk untuk produksi padi dan jagung.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Pupuk apa saja yang akan ditambah subsidi nya oleh Kementan? Subsidi pupuk untuk padi naik. Kenaikannya bahkan 2 kali lipat. Saya berharap Informasi ini sampai ke masyarakat di mana jumlah pupuk kita yang tersedia sebanyak 7,2 juta ton. Kemudian untuk benih padi dan jagung kami tambah 2 juta hektare dan diharapkan dalam 3 tahun kita bisa swasembada," ujar Mentan, Rabu, (17/1).
-
Siapa yang menyampaikan dukungan pada pembenahan kebijakan subsidi pupuk? Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menyampaikan dukungannya pada pembenahan subsidi pupuk.
Dia juga menyayangkan temuan sejumlah kasus penyimpangan distribusi subsidi pupuk tidak diproses secara hukum sampai tuntas.
"Kasus-kasus penemuan penyimpangan pupuk ini tidak diproses sampai pengadilan," tambahnya.
Berangkat dari kasus tersebut, Suswono mengaku akan memberikan tugas tambahan bagi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) untuk pendampingan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi. Pemerintah sudah mengalokasikan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan sekitar Rp 92 juta hingga Rp 750 juta per Provinsi.
"Jadi variatif karena kan ada daerah yang luas dan kecil," ucapnya.
Sementara untuk tingkat Kabupaten dan Kota, pemerintah akan mengucurkan anggaran sebesar Rp. 130-650 juta per Kabupaten Kota. "Ini salah satu upaya kita menguatkan fungsi KPPP," tandasnya.
Terlepas dari itu, pemerintah dan DPR sepakat tidak menambah kuota subsidi pupuk dalam postur anggaran tahun ini. Suswono menambahkan, kendati Pemerintah sudah memutuskan tidak adanya penambahan anggaran subsidi pupuk dalam APBN-P, namun dirinya klaim tetap memenuhi kebutuhan para petani.
"Tetap kebutuhan petani akan dipenuhi. Artinya, kalau ternyata memang melebihi dari volume 7,78 itu tetap akan dipenuhi. Nanti skemanya kurang bayar," jelasnya.
(mdk/noe)