Alasan cuaca, Bulog tak mampu serap ketersediaan beras di 2015
Realisasi pengadaan beras hanya capai 3,2 juta ton beras atau setara dengan 73 persen dari target 4 juta ton.
Badan Urusan Logistik (Bulog) tak memenuhi target revisi realisasi pengadaan beras pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015. Realisasi pengadaan beras hingga akhir tahun mencapai 3,2 juta ton beras atau setara dengan 73 persen dari target 4 juta ton.
"Ada banyak faktor yang memungkinkan adanya penurunan target revisi yang ada, salah satunya iklim. El nino yang tak bisa kita hindari," kata Kepala Bulog Djarot Kusumayakti dalam paparan kinerja di kantornya, Jakarta, Kamis (21/1).
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
Djarot menegaskan untuk pencapaian penjualan kegiatan komersial mencapai sebesar Rp 6,5 triliun atau sebesar 50,32 persen dari target dalam revisi RKAP 2015.
"Perhitungan perkiraan realisasi laba rugi konsolidasi perusahaan pada akhir tahun 2015 memperoleh laba sebelum pada akhir tahun sebelum pajak sebesar Rp 1,5 triliun dengan laba komprehensif sebesar Rp 1,1 triliun," kata dia.
Djarot mengatakan tantangan untuk menjaga ketahanan pangan semakin berat. Alasannya, jumlah penduduk semakin meningkat serta laju konversi sumber produksi pangan yang tak terkendali.
"Kita akan terus memperbaiki kualitas beras miskin dan beras kesejahteraan sesuai dengan fungsi sosial, selain adanya fungsi sebagai perusahaan," pungkas dia.
Baca juga:
2016, Menteri Amran target swasembada beras
Operasi pasar awal tahun, Bulog gelontorkan 150 ribu ton beras
Musim tanam mundur, mentan jamin stok beras aman
Impor beras, RI incar pasokan dari India dan Pakistan
350.000 Ton beras impor siap banjiri Indonesia hingga akhir 2015
Bulog akui belum terima mandat garap impor beras Pakistan
Mentan Amran minta selisih data beras jangan dipermasalahkan