Alasan Lion Air utang ke AP II, pagi buta sulit dapat uang tunai
Lion Air juga membantah jika ada yang beranggapan bahwa maskapai ini mengalami kebangkrutan.
Desakan ribuan penumpang meminta pengembalian uang atau refund akibat keterlambatan penerbangan Lion Air pekan lalu, membuat pihak manajemen kelimpungan. Hingga akhirnya uang pengembalian pada penumpang terpaksa 'ditalangi' terlebih dulu oleh Angkasa Pura II selaku otoritas bandara.
Dari data Angkasa Pura II, biaya penggantian tiket penumpang korban keterlambatan Lion Air pekan lalu mencapai Rp 526 juta. Dana ini jauh di bawah besaran dana yang disiapkan AP II yakni sebesar Rp 4 miliar.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Dari mana Lion Air membuka penerbangan langsung ke Arab Saudi? Lion Air membuka penerbangan perdana dari Solo ke Arab Saudi mulai 9 September 2023.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Rata-rata tiap penumpang mendapatkan dana pengembalian atau refund sebesar Rp 1,3 juta. Rinciannya Rp 1 juta untuk refund, Rp 300.000 dan Rp 40.000 untuk kompensasi keterlambatan. Dari kejadian ini, Lion Air dituding mengalami permasalahan pada dana operasional alias tak punya uang.
Pihak manajemen Lion Air membantah jika ada yang menyebut bahwa dana talangan yang diberikan Angkasa Pura II lantaran pihak maskapai tidak punya uang. Manajemen berdalih, AP II terpaksa turun tangan dan memberikan dana talangan lantaran pihak maskapai kesulitan mencari uang tunai pagi-pagi.
"Saya harus klarifikasi, tanggal 20 Februari pagi, penumpang chaos. Refund tiket dilakukan di bandara. Kita punya dana, tapi ini pagi jadi sulit dapat fresh money," kata Direktur Operasional Lion Air Kapten Daniel di Jakarta, Senin (23/2).
Dana Rp 526 juta digunakan untuk merefund tiket 548 penumpang. Daniel menegaskan, pihak maskapai sudah melunasi utangnya pada Angkasa Pura II, Minggu (22/2).
Lion Air juga membantah jika ada yang beranggapan bahwa maskapai ini mengalami kebangkrutan sehingga tidak sanggup membayar ganti rugi dan kompensasi ke penumpang.
"Kondisi keuangan kami tidak ada teguran, tidak ada sanski telat pembayaran. Kita harus cari fresh money, dana talangan pagi-pagi di mana?" terangnya.
(mdk/noe)