Amartha Dorong Kolaborasi Majukan Ekonomi Masyarakat Piramida Terbawah
Sudah 14 tahun PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.
Amartha berperan sebagai penyokong keuangan digital bagi pelaku usaha lapisan bawah atau yang disebut komunitas akar rumput.
- Omzet Toko Kelontong Gabung SRC Langsung Naik 42 Persen, Nilai Total di 2023 Tembus Rp236 Trilun
- Ini Tantangan Dihadapi Industri Hasil Tembakau di 2024, Termasuk Kenaikan Cukai Rokok
- Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
- Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Amartha Dorong Kolaborasi Majukan Ekonomi Masyarakat Piramida Terbawah
Sudah 14 tahun PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia. Dia berperan sebagai penyokong keuangan digital bagi pelaku usaha lapisan bawah atau yang disebut komunitas akar rumput.
Amartha dikabarkan akan menyelenggarakan The 2024 Asia Grassroots Forum sebagai perayaan anniversary pada tanggal 21-22 Mei 2024 mendatang di Jakarta.
Acara ini dipersiapkan untuk mempromosikan potensi ekonomi akar rumput di Indonesia melalui kolaborasi bersama Women’s World Banking, SME Finance Forum, Accion, dan International Finance Corporation (IFC).
Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra menyampaikan performa positifnya selama tiga tahun terakhir dan mengajak para wirausahawan multiple stakeholders seperti entrepreneur, investor, regulator, innovator dan Micro, Small and Medium Enterprises (MSMe) Finance Leader untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia, terutama pada kalangan bawah.
“Amartha mencatatkan performa keuangan yang sehat dan kuat dengan status profitable selama tiga tahun terakhir. Untuk itu, kami mengajak berkolaborasi bersama memajukan ekonomi masyarakat di piramida terbawah,” Kata Andi pada Konferensi Pers jelang The 2024 Asia Grassroots Forum di kantor Amartha, Jakarta, Selasa(14/5)
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) tahun 2021, usaha mikro memimpin sekitar 99,62% dari 63,9 juta unit usaha dalam struktur UMKM di Indonesia, dan berkontribusi 37,4 persen pada PDB.
Angka tersebut hampir setara dengan jumlah dari perusahaan berskala besar yaitu 39,5% pada tahun 2019.
Pada kesempatan yang sama, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara menjelaskan bahwa inovasi teknologi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan yang mendesak bagi peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM.
Potensi besar dalam kemajuan komunitas akar rumput tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan kapabilitas digital bagi UMKM, penyediaan infrastruktur digital yang merata, kebijakan-kebijakan terkait perizinan, serta kolaborasi antar pihak.
Kendati demikian, CEO Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung menyebut, data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 64,5% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.
Sehingga penguatan sektor ini berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan memiliki efek berganda yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja baru, perbaikan gizi keluarga, peningkatan akses pendidikan bagi anak, dan lain-lain.
"Oleh sebab itu, forum ini diharapkan dapat menjadi permulaan dalam memajukan perempuan melalui akses keuangan inklusif,”
ucap Putri.
merdeka.com
Amartha, sebagai pionir dan terdepan dalam berinovasi memajukan ekonomi akar rumput Indonesia, melalui The 2024 Asia Grassroots Forum berharap pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia dapat terdorong melalui digitalisasi dan kolaborasi berbagai pihak, serta bersama-sama menggerakkan banyak pihak untuk menjadikan segmen akar rumput sebagai garda depan ekonomi Indonesia.