Anak Buah Kena OTT, Menteri PUPR Tunggu Penjelasan KPK
Basuki mengabarkan, dirinya baru saja pulang dari kunjungan proyek di daerah. Menurut informasi yang diterimanya, KPK baru saja menangkap basah bawahannya yang bergerak di bidang proyek penyediaan air minum.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku kaget dan sedih mendengar kabar ada pejabat Kementerian PUPR yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat malam ini.
"Ternyata pada hari ini, kami dikejutkan kegiatan yang sangat-sangat menyedihkan hati kami, mengagetkan kami. Kami sedang diamanatkan untuk melaksanakan infrastruktur sebaik-baiknya, ternyata anggota saya ada yang melakukan hal itu," ucap dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/12).
-
Apa yang dilakukan KPK terkait kasus suap di Basarnas? KPK resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG). Mulsunadi merupakan tersangka pemberi suap terhadap Kepala Basarnas Henri Alfiandi terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Basuki mengabarkan, dirinya baru saja pulang dari kunjungan proyek di daerah. Menurut informasi yang diterimanya, KPK baru saja menangkap basah bawahannya yang bergerak di bidang proyek penyediaan air minum.
"Sehingga informasi yang baru kami dapat, ada pegawai PUPR yang terkena ott di bidang proyek air minum. Siapa dan apa kami belum tahu," ungkap dia.
Adapun menurut laporan KPK, komisi antirasuah itu baru saja mengamankan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada sejumlah proyek yang dikelola Kementerian PUPR dan pihak swasta.
Menanggapi hal ini, Basuki membeberkan, instansi yang dibawahinya memiliki ribuan PPK yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.
"Jumlah Satker di kementerian PUPR itu ada 165 satuan kerja. Total pegawai PUPR ini sekitar 22 ribu. Satker itu 1.165 dan pejabat pembuat komitmennya ada 1.904 PPK yang tersebar di seluruh Indonesia," jelasnya.
"Mereka ini bukan yang melakukan pelelangan. Yang melakukan pelelangan itu ada di bawah Pokja (kelompok kerja), ada 888 kelompok kerja yang melakukan pelelangan. Pokja ini terdiri dari 2.843 orang," dia menambahkan.
Menurut paparannya, Satker, PPK dan Pokja tersebut memiliki keahlian dalam pengadaan barang dan jasa sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, Lembata Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 7 Tahun 2018, dan Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 31 Tahun 2015 serta Permen PUPR Nomor 7 Tahun 2011.
"Di dalam pelaksanaan pun, kita didampingi oleh pertama aparat pengawas internal pemerintah, Inspektorat Jenderal. Kita juga minta bantuan BPKP untuk mendampingi. Bahkan sampai Kejaksaan Agung," sebutnya.
Dia juga meyakini KPK telah bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya, sehingga Kementerian PUPR akan langsung menjemput bola pada malam ini juga.
"Tentu kalau sudah kami tahu, kami percaya bahwa KPK bekerja dengan mengamati panjang, dan pasti dengan ketelitian tinggi. Kami serahkan proses selanjutnya kepada KPK sambil menunggu penjelasan yang jelas dari KPK," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Irjen Kementerian PUPR Datangi KPK Konfirmasi OTT Sejumlah Pejabat
OTT Kementerian PUPR, KPK Sita Rp 500 Juta, SGD 25 Ribu & Sekardus Uang
OTT Kementerian PUPR Terkait Proyek Penyediaan Air Minum Untuk Bencana?
KPK Dikabarkan Tangkap Pejabat Kementerian PUPR
OTT Pejabat Kementerian PUPR, KPK Amankan 4 Orang dan Sita Dolar Singapura
OTT Pejabat Kementerian PUPR, KPK Tangkap 20 Orang
OTT Pejabat Kementerian PUPR Diduga Terkait Proyek Penyediaan Air Minum