Ancaman Resesi Ekonomi, Tingkatkan Pengangguran & Ganggu Kesejahteraan Masyarakat
Laju inflasi yang tinggi di sebuah negara bisa menurunkan permintaan produksi barang atau jasa. Otomatis produksinya juga akan terganggu sehingga menimbulkan efek berantai yang lebih luas.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan seluruh negara di dunia diprediksi akan terjun berjemaah ke dalam jurang resesi. Hal ini tak lain sebagai akibat dari kenaikan suku bunga sejumlah negara maju yang berdampak telak pada ekonomi di negara-negara tersebut.
Menanggapi itu, Ekonom INDEF, Nailul Huda menjelaskan, ancaman resesi ekonomi yang terjadi sekarang berasal dari inflasi akibat kenaikan harga energi dan komoditas yang semakin tinggi. Terkini, inflasi di Inggris telah mencapai 9,9 persen per Agustus 2022, sedangkan Amerika Serikat (AS) berada di level 8,3 persen.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
-
Siapa yang dikabarkan mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
Laju inflasi yang tinggi di sebuah negara bisa menurunkan permintaan produksi barang atau jasa. Otomatis produksinya juga akan terganggu sehingga menimbulkan efek berantai yang lebih luas.
"Ketika inflasi suatu negara tinggi, ini akan menyebabkan permintaan barang turun," kata Huda saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (29/9).
Naiknya harga-harga tersebut membuat sejumlah negara maju merespons dengan menaikkan suku bunga acuan. The Fed sebagai bank sentral AS menaikkan suku bunga hingga 300 basis poin (bps) menjadi 3,25 persen, Inggris menaikkan suku bunga 200 bps menjadi 2,25 persen.
Tak terkecuali Indonesia yang sudah menaikkan suku bunga 75 bps menjadi 4,25 persen. Kenaikan suku bunga acuan kata Huda menaikkan beban bunga kredit. Investasi yang masuk pun akan terganggu dan berdampak luas hingga di tingkat masyarakat.
"Kalau tidak ada investasi yang masuk yang terjadi dalam minim peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja," kata dia.
Pengangguran Meningkat dan Kesejahteraan Menurun
Maka dalam kondisi ini Indonesia harus bersiap untuk mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat. Ancaman masuk ke jurang resesi pun bisa semakin dekat dan menjadi nyata.
"PDB (Produk Domestik Bruto) ini bisa tumbuh tapi lambat dan bisa menjadi jurang resesi," kata dia.
Lebih lanjut, kondisi ini bisa mengancam tenaga kerja di Indonesia. Dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini menjadi kian terbuka jika perusahaan tidak bisa bertahan menghadapi ketidakpastian ini.
Efisiensi yang dilakukan agar perusahaan tidak bangkrut menjadi ancaman bagi para tenaga kerjanya. Hal ini menjadi keputusan berat lantaran permintaan produk yang menurun. "Artinya ini bisa berdampak ke pengangguran di Indonesia yang sudah mulai dikhawatirkan," kata dia.
Ancaman PHK pegawai ini bermakna juga minim penyerapan tenaga kerja baru. Sebab investasi yang juga susah masuk ketika kondisi ekonomi suatu negara sedang tidak baik-baik.
"Jadi tenaga kerja baru juga sulit terserap investasi melambat dan perusahaan tidak bisa meningkatkan skala usahanya," kata dia.
Alhasil, kesejahteraan masyarakat pun terancam. Mengingat tingkat pengguran bisa meningkat dan masyarakat kehilangan pendapatan utamanya.
(mdk/idr)