AP II prediksi penumpang meningkat 9 persen pada Natal & Tahun Baru
AP II prediksi penumpang meningkat 9 persen pada Natal & Tahun Baru. Sedangkan, pergerakan pesawat diperkirakan naik 4,54 persen atau dari 28.220 pergerakan menjadi 29.502 pergerakan. Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pergerakan penumpang diperkirakan mencapai 2,64 juta.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru atau dari 22 Desember 2016 hingga 4 Januari 2017 diperkirakan pergerakan penumpang di 13 bandara di lingkungan AP II mencapai 4,18 juta penumpang atau meningkat sekitar 9 persen dibandingkan dengan rata-rata pergerakan di hari normal. Sedangkan, pergerakan pesawat diperkirakan naik 4,54 persen atau dari 28.220 pergerakan menjadi 29.502 pergerakan.
Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, pergerakan penumpang diperkirakan mencapai 2,64 juta dengan pergerakan pesawat sebanyak 17.530.
"Arus puncak sendiri diperkirakan pada 23 Desember 2016 sementara arus balik bertepatan pada Tahun Baru 1 Januari 2017," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (11/12).
Pada Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, sejumlah bandara di lingkungan AP II sudah beroperasi dengan terminal baru seperti Terminal 3 Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Terminal Baru Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, dan juga Terminal Baru Bandara Sultan Thaha Jambi yang baru saja diresmikan oleh Presiden RI.
"Kami meyakini terminal-terminal baru ini akan berdampak positif dalam meningkatkan pelayanan khususnya dalam hal kapasitas daya tampung penumpang pada masa peak season seperti di akhir tahun."
Selain itu, AP II memprediksi jumlah pergerakan penumpang di 13 bandara yang dikelola perusahaan pada 2016 ini diperkirakan akan mencapai 93 juta penumpang. Angka ini tumbuh 11 persen dibandingkan tahun lalu.
"Di mana pada tahun depan perseroan menargetkan jumlah tersebut akan menembus angka lebih dari 100 juta penumpang," jelas Awaluddin.
-
Apa saja jenis transportasi umum yang ada di Bandung pada tahun 1971? Ketika itu, hanya dua jenis kendaraan umum yang mengaspal di jalanan kota kembang, yakni becak dan Bemo.
-
Di mana stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang terhubung dengan moda transportasi lain? Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri terdiri dari empat stasiun, yaitu Stasiun Kerawang, Stasiun Halim, Stasiun Tegalluar, dan Stasiun Padalarang. Setiap stasiun tersebut dibuat terintegrasi dengan moda transportasi lain di masing-masing wilayah.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Dimana bandara dengan jarak terjauh dari pintu masuk ke gate? Di Amerika Serikat, perjalanan bandara terpanjang ada di Dallas Fort Worth, di mana jarak dari pintu masuk Terminal B ke Terminal E mencapai 2,16 mil, menurut studi dari perusahaan sepatu Kuru Footwear. Beruntungnya, bandara ini dilengkapi dengan kereta api.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Baca juga:
Angkasa Pura II diminta buka penerbangan Bandung-Bangkok
BKIPM gandeng Angkasa Pura cegah penyelundupan perikanan
Operasional Bandara Tanjung Pinang diperpanjang sampai jam 12 malam
Hingga Oktober 2016, bandara AP II tampung 77,66 juta penumpang
Menteri Rini puji Budi Karya berhasil 'sulap' bandara kelolaan AP II
Warga kesal ada pungli Rp 5.000 tiap naik taksi di Bandara Pekanbaru
Angkasa Pura lengkapi internet di Terminal 3 Ultimate hingga 50 Mbps