Apa untungnya rakyat gunakan gas alam dari pada tabung elpiji?
PGN menargetkan dua juta sambungan gas alam rumah tangga dalam dua tahun.
Indonesia kini bukan lagi negara yang kaya energi dan sumber minyak. Untuk memenuhi kebutuhan minyak masyarakat, pemerintah harus impor dan mengeluarkan biaya hingga triliunan rupiah dalam satu hari.
Di saat minyak Indonesia maupun dunia menipis, gas alam menjadi sumber energi alternatif yang keberadaannya disebut masih cukup untuk 150 tahun ke depan. Semua sektor ekonomi mulai dari industri, transportasi bahkan rumah tangga terus di dorong untuk menggunakan gas alam.
-
Kapan pengecekan stok BBM dan gas elpiji dilakukan oleh Polres Inhu? Hal ini dibuktikan dengan hasil pengecekan Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Inhu di sejumlah SPBU dan agen elpiji, Rabu (31/1).
-
Kenapa Polres Inhu melakukan pengecekan stok BBM dan gas elpiji? "Selain memastikan ketersediaan BBM dan gas bagi masyarakat, serta melakukan kontrol SPBU dan agen gas agar tidak terjadi penimbunan menjelang pelaksanaan Pemilu 2024," ujar Dody.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama Perusahaan Gas Negara (PGN) merupakan pihak yang ngotot mengkampanyekan penggunaan gas alam untuk rumah tangga. Bahkan, Dahlan datang langsung untuk meresmikan pelanggan gas alam untuk rumah tangga di Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
PGN sebagai perusahaan yang mewadahi program ini mempunyai target satu juta sambungan gas baru dalam dua tahun ini. Program yang sudah dimulai sejak awal tahun ini telah berhasil memasang 10.000 saluran gas rumah tangga yang tersebar di berbagai daerah seperti Medan, Surabaya, Jabodetabek, Palembang dan lain sebagainya.
"Tahun ini kita intensif di Sukabumi, Bandung dan lainnya," ucap Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso dalam acara peresmian, Selasa (25/3).
Meski demikian, untuk memasang gas alam langsung ke rumah tergolong masih mahal. Calon pelanggan dibebankan biaya instalasi yang berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Biaya ini digunakan untuk biaya infrastruktur dari depan pagar rumah hingga dapur.
Namun, Dahlan tetap ingin masyarakat beralih menggunakan gas alam dari pada tabung elpiji 3 Kg. Dahlan meminta PGN bekerjasama dengan perbankan agar bank tersebut memberi kredit kepada masyarakat untuk biaya instalasi.
"Pakai gas alam ini hemat, nanti biaya penghematan ini bisa digunakan untuk mencicil bank. Saya minta PGN bekerjasama dengan bank," ucap Dahlan di tempat dan waktu yang sama.
Dahlan dan PGN ngotot agar pelanggan elpiji tabung beralih ke gas alam yang disalurkan langsung ke rumah - rumah. Namun demikian, apa untungnya masyarakat menggunakan gas alam?
Gas alam diklaim lebih aman dari elpiji 3 Kg
Dalam kesehariannya, tabung elpiji 3 Kg kerap meledak karena terjadi kebocoran. Tidak jarang ledakan tersebut menimbulkan korban jiwa. Namun demikian, gas alam yang dipasang langsung ke rumah warga diklaim sangat aman.
"Semenjak kita beroperasi dan menyalurkan belum ada laporan kecelakaan rumah tangga," ucap Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso.
Perkataan Hendi juga dibenarkan ibu-ibu yang berada di Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Menurut ibu-ibu tersebut, selama mereka menggunakan gas alam belum ada bencana ledakan atau semacamnya. Bukan hanya itu, gas alam dari PGN diklaim juga tidak pernah bermasalah atau mati.
"Pernah gangguan sebentar ketika waktu lebaran. Itu sebentar doang. Mungkin karena banyak yang pakai," ucap Dewi yang sudah berlangganan gas alam PGN selama 6 6 tahun.
Khusus untuk Kelurahan Malaka Jaya ini, PGN menargetkan akan ada 300 saluran gas rumah tangga baru.
Gas alam lebih hemat dari elpiji 3 Kg
Penggunaan gas alam di rumah tangga disebut jauh lebih hemat dibandingkan elpiji 3 Kg. Dalam sebulan, pengguna gas alam PGN rata rata membayar Rp 30.000 hingga Rp 40.000. Jumlah ini memang lebih murah dibandingkan elpiji 12 Kg maupun elpiji 3 Kg yang bisa beli dua kali sebulan.
Salah satu pengguna gas alam di Kelurahan Malaka Jaya, Dewi mengatakan menggunakan gas alam sangat hemat. Dia tidak lagi memikirkan untuk membeli gas tabung jika habis.
"Murah mas, saya paling mahal bayar Rp 40.000 sebulan itu waktu ramadhan. Bahkan sekarang anak saya mandi air hangat terus dan rebus air," ucap Dewi.
Namun demikian, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut harga gas PGN ini terlalu murah. Dahlan takut karena murahnya gas alam tersebut nantinya akan membuat PGN merugi.
"Jangan terlalu murah juga. Masa separuhnya harga elpiji. Yang penting lebih murah. Saya khawatir karena terlalu murah PGN rugi tidak semangat mencari pelanggan baru," katanya.
Dahlan meminta agar PGN mengatur harga gas baru dan dibicarakan bersama pemerintahan dan DPR. "Harga diatur dengan pemerintah. Jauh lebih murah dari elpiji. Rakyat untung perusahaan tidak boleh rugi, tidak untung tidak apa-apa," katanya.
Gas alam bukti negara lebih modern
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut penggunaan gas alam adalah langkah awal agar Indonesia menjadi negara modern. Menurut Dahlan, negara modern saat ini sudah tidak lagi menggunakan elpiji tabung, namun menggunakan gas yang telah terhubung langsung ke rumah.
"Negara modern tidak ada menenteng-nenteng tabung gas. Kelurahan Malaka Jaya sudah merintis nanti jadi kampung modern," ucap Dahlan.
Selain itu, negara modern menurut Dahlan juga telah menyiapkan kabel tv berbayar dan kabel internet di rumah.
"Di negara modern membangun perumahan, apartemen di sana harus ada gas, internet, tv berbayar. Semakin maju tidak ada tv gratis. Begitu masuk sudah ada colokannya semua. Sudah lengkap," jelasnya.
Menyukseskan program ini, Dahlan akan mengumpulkan semua bos BUMN karya yang membangun real estate dan perumahan agar memperhatikan indikator negara modern tersebut. Ke depannya, Dahlan ingin perumahan baru sudah ada kabel gas, tv berbayar serta internet.
Hemat uang negara triliunan rupiah
Menteri BUMN Dahlan sumringah ketika PGN gencar memasang saluran baru gas alam untuk rumah tangga. Menurut Dahlan, program PGN ini akan menghemat uang negara hingga triliunan rupiah.
Penghematan ini terjadi karena banyak pengguna elpiji 3 Kg atau pengguna minyak yang beralih ke gas alam. Anggaran subsidi untuk elpiji 3 Kg dan minyak akan berkurang seiring berkurangnya konsumsi masyarakat.
"Di Semarang itu karena ada pembangunan pipa gas penghematan bisa Rp 2 triliun. Tapi ini bukan gas rumah tapi pemanfaatan gas," ucap Dahlan.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan penggunaan gas alam ini akan memperkuat ketahanan energi nasional. Pasalnya cadangan gas Indonesia saat ini masih cukup hingga 150 tahun ke depan. Di saat cadangan minyak dunia menipis, gas alam bisa menjadi alternatif energi lainnya.
"Ini memperkuat ketahanan energi nasional. Lebih aman, murah dan nyaman," ucap Hendi.
Gas alam kurangi impor minyak mentah
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut penggunaan gas alam akan mengurangi impor minyak mentah. Impor minyak masih dilakukan karena masih banyak masyarakat yang menggunakan energi fosil tersebut.
"Sekarang sudah waktunya kita mengandalkan gas daripada minyak mentah yang sudah hampir habis dan masih impor," ucap Dahlan.
Menurut Dahlan, selama ini pemanfaatan gas alam untuk sumber energi masih kurang. Padahal gas ini adalah sumber daya alam Indonesia yang harus bermanfaat untuk masyarakat.
"Penghematannya bisa triliunan rupiah kita manfaatkan gas dan kurangi impor," tutupnya.