APDI dan PT TDC Sepakat Pentingnya Peningkatan Ekosistem Transaksi Digital
Selain itu, kata Mufti, pemerintah juga perlu melibatkan semua pihak sehingga ekosistem dapat tercipta dan memudahkan.
Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) melihat perkembangan transaksi digital di sektor perdagangan pangan dalam pasar tradisional memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli.
Sekretaris APDI DKI Jakarta, Mufti Bangkit Sanjaya menekankan, pentingnya meningkatkan ekosistem transaksi digital. Sebab, saat ini terjadi deflasi harga pangan tentu geliat transaksi di pasar tradisional mengalami penurunan omzet yang cukup drastis. Di sisi lain, ucap Mufti, para pedagang menyambut baik penggunaan QRIS.
- Perpamsi dan PT TDC Sepakat Transaksi Digital Menghemat Biaya Operasional Perusahaan
- Transaksi Perdagangan Digital Diprediksi Senuh Rp500 Triliun Sepanjang 2024, Tantangan Terbesar soal Edukasi
- APBBI Sebut Transaksi Digital Aman, Ini Kata Penyedia Jasa Keuangan Digital
- Apdesi Minta Pemerintah Percepat Digitalisasi Transaksi Keuangan di Desa
"Pengunaan QRIS yang digalakkan pemerintah tentu kami menyambut baik transformasi transaksi dari tunai ke digital tersebut namun harus dibarengi dengan keinginan sungguh sungguh dari pemerintah itu sendiri," ujar Mufti di Jakarta, Selasa (22/10).
Selain itu, kata Mufti, pemerintah juga perlu melibatkan semua pihak sehingga ekosistem dapat tercipta dan memudahkan sistem transaksi perpasaran.
"Sekali lagi semoga pemerintah dengan mengajak semua stakeholder pangan dan instansi terkait melakukan sosialisasi dan informasi teknologi pembayaran digital yang melibatkan semua pihak," tambah Mufti.
Pelibatan itu, lanjut dia, khususnya kepada para pelaku pasar dan UMKM di pasar pasar tradisional karena banyak pelaku usaha yang mempunyai keterbatasan dalam hal penggunaan transaksi digital.
"Harapan kami dengan adanya kementerian yakni kementrian komunikasi dan digitalisasi pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat mengupgrade sistem transaksi digital dengan beragam kemudahan yang manfaat nya diterima oleh para pedagang khusus peluku usaha di pasar tradisional," ucap Mufti.
Ekosistem Ditingkatkan
Senada, Praktisi dan juga Dirut Utama PT TDC Indra menegaskan, ekosistem digital harus terus ditingkatkan baik dari manusianya, bisnisnya dan sistemnya.
“Tiga komponen tonggak berkembangnnya ekosistem digital. Karena itu ketiganya harus saling terhubung, membangun satu kesatuan yang terhubung dalam satu teknologi. Tapi teknologi yang dibangun harus juga mudah, efektif, dan minim cost,” ujarnya.
Ia mencontohkan, perdagangan daging di pasar. Transaksi jual beli yang selama ini manual, bisa dialihkan menjadi trasaksi digital. Dengan syarat, system digital yang disediakan menyediakan fitur yang membantu mempermudah transaksi.
Indra mengatakan, fitur Kasirku di aplikasi milik perusahaanya, Posku Lite yang merupakan fitur utama untuk berjualan. Dengan Fitur Kasirku, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui Cash, QRIS, dan Bank Transfer.
Sehingga, pelanggan yang ingin membayar tunai maupun yang lebih suka transaksi digital dapat dilayani dengan mudah.
”Dalam fitur itu pedagang bjsa merubah atau menambah info harga produk misalnya harga daging yang dinamis setiap hari, info diskon, dan sudah tercantum kembalian jika menggunakan uang tunai sehingga menperkecil kesalahan dalam pengembalian uang,” tambahnya.
Terkait dengan kemudahan laporan keuangan (cash flow) Indra mengatakan Fitur Kasirku menyediakan riwayat transaksi penjualan, harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Penyimpanan Data
Data setiap transaksi dicatat dan disimpan secara sistematis, sehingga memungkinan pengguna untuk meninjau kembali aktivitas penjualannya dengan muda.
Ia mengatakan, kelebihan system Posku Lite adalah berbasis android yang menekankan pada kecepatan dan kemudahan dari sisi penguna.
“Poskulite gratis saat diunduh, transaksi cepat dan tepat kurang dalam 1 menit, dan poskulite mengunakan QRIS dinamis dengan waktu 2 menit. Proses money settlement diselesaikan maksimal 24 jam setelah pembayarannya diterima. Dana akan otomatis dikirim ke rekening yang terdaftar,” tegasnya.
Indra mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan PPOB atau Payment Point Online Bank yakni sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan.
Dalam hal ini, pembayaran yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai dari PLN, BPJS, PDAM, telepon, pulsa, internet, paket data, asuransi, kartu kredit, multi finance, hingga voucher game.
“Semakin besar manfaatnya, semakin mudah pengunaannya dan gratis, pasti diminati masyarakat. Transaksi digital itu suatu keniscayaan, suka atau tidak, putaran ekonomi Indonesia akan semakin digital,” ujarnya.