Apindo dorong impor tenaga kerja asing
Perguruan tinggi dinilai tidak mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha.
Daya saing Indonesia masih jauh di bawah negara lain. Salah satu alasannya karena kualitas sumber daya manusia (SDM).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan Indonesia sulit bersaing dengan negara lain.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Dimana Ayu Ting Ting tinggal? Meski berada di gang sempit yang hanya bisa dilewati satu mobil, rumah Ayu Ting Ting dalamnya justru luas banget!
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Dimana Andi Agung bekerja? Dilihat dari akun Instagram pribadinya, pria yang memiliki nama lengkap Andi Agung ini diketahui bekerja di CV. Agung Jaya Sejahtera.
"Daya saing saya pikir susah, SDM hanya SD-SMP, produksi gimana, saya pikir nggak mungkin," ucap Sofjan dalam sebuah diskusi di gedung Permata, Jakarta, Kamis (23/5).
Dalam pandangan Sofjan, ini terjadi karena banyak perguruan tinggi yang tidak mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan tenaga kerja Indonesia diekspor keluar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan mengimpor tenaga trampil dari luar negeri.
"Kita kirim TKI, mereka impor skill ke sini yang kita tidak punya. Kan kita banyak impor yang skill," lanjut dia.