Arab Saudi Siapkan Dana Rp166 Triliun Demi Tarik Investor
Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman meluncurkan inisiatif untuk menarik investasi dalam rantai pasokannya dengan mengumpulkan dana awal 40 miliar riyal atau setara Rp 166 triliun.
Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman meluncurkan inisiatif untuk menarik investasi dalam rantai pasokannya dengan mengumpulkan dana awal 40 miliar riyal atau setara Rp 166 triliun.
Dikutip dari Reuters, kantor berita negara SPA melaporkan bahwa inisiatif oleh Pangeran Mohammed bin Salman akan mencakup alokasi sekitar 10 miliar riyal dalam insentif untuk investor rantai pasokan.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Apa yang menjadi keunggulan Arab Saudi atas Timnas Indonesia? Di atas kertas, level Arab Saudi jauh berada di atas Timnas Indonesia.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
Inisiatif lainnya yakni program ketahanan rantai pasokan termasuk pembentukan sejumlah zona ekonomi khusus, yang juga merujuk pada reformasi legislatif dan prosedural yang sedang berlangsung.
"Inisiatif Ketahanan Rantai Pasokan Global akan memanfaatkan sumber daya, infrastruktur, dan lokasi Kerajaan untuk menghadirkan ketahanan yang lebih besar bagi ekonomi dan perusahaan di seluruh Eropa, Amerika, dan Asia, sambil lebih meningkatkan posisi Arab Saudi dalam ekonomi global," ujar SPA.
Visi di tahun 2030 Pangeran Mohammed bertujuan untuk memodernisasi Arab Saudi dan menyapih ekonominya dari pendapatan minyak. "Arab Saudi juga menawarkan akses ke minyak, gas, listrik, energi terbarukan dan sumber daya manusia dengan biaya yang kompetitif," tambahnya.
Baca juga:
Pupuk Kaltim Fokus Kembangkan Hilirisasi Industri Petrokimia
Perusahaan Korea Selatan Dirayu untuk Tanamkan Modal di Cilegon
Hingga Oktober, Pemerintah Terbitkan 2,5 Juta Nomor Induk Usaha
Menghitung Pajak Mobil Listrik, Lebih Murah dari Mobil BBM?
Potensi Investasi Kripto di Indonesia Besar, tapi Pemahaman Masyarakat Masih Rendah
Genjot Investasi Hijau, Pemerintah Bakal Naikkan Pajak Kendaraan Berbahan Bakar Fosil