ASEAN dan China Kolaborasi Jalankan Transisi Energi di Kawasan Asia Tenggara
Konferensi AICEE tahun ini menjanjikan serangkaian topik yang mencerminkan beraneka ragam sifat energi dan permasalahan lingkungan.
Merangkul transisi energi sebagai elemen landasan untuk mencapai keamanan energi regional dan kelestarian lingkungan adalah prinsip utama APAEC.
ASEAN dan China Kolaborasi Jalankan Transisi Energi di Kawasan Asia Tenggara
ASEAN dan China Kolaborasi Jalankan Transisi Energi di Kawasan Asia Tenggara
The 3rd Annual ASEAN International Conference Energy and Environment (AICEE) kembali digelar untuk ketiga kalinya.
Gelaran ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi di antara para akademisi, pembuat kebijakan, dan pakar industri untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan di kawasan ASEAN.
AICEE ke-3 diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) dan diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Dengan tema ‘Accelerating a Just, Secure and Resilient Energy Transition in ASEAN through Innovation and Interconnectivity', AICEE tahun ini memiliki arti penting karena diselenggarakan bertepatan dengan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) dan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-41 (AMEM-41), menciptakan lingkungan yang sinergis bagi kolaborasi antar disiplin dan berbagai pihak di ASEAN.
Merangkul transisi energi sebagai elemen landasan untuk mencapai keamanan energi regional dan kelestarian lingkungan adalah prinsip utama APAEC.
"Tema konferensi tahun ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun jalur energi yang berkelanjutan bagi ASEAN," kata Manager ACE dan Chairman AICEE ke 3 Zulfikar Yurnaidi dikutip Jumat (25/8).
Dengan lebih dari 150 abstrak yang masuk dan hampir 100 presentasi makalah, konferensi AICEE tahun ini menjanjikan serangkaian topik yang mencerminkan beraneka ragam sifat energi dan permasalahan lingkungan. Topik-topik tersebut antara lain:
* Transisi Energi dan Teknologi Baru yang Sedang Berkembang: Membahas pergeseran dinamis menuju sumber energi berkelanjutan, insentif kebijakan, dan peningkatan efisiensi energi.Interkoneksi:* Keamanan dan Aksesibilitas: Membahas interkonektivitas jaringan energi, keamanan siber dan fisik, serta mendorong kerja sama regional.
* Keberlanjutan, Rekayasa, dan Infrastruktur: Mengeksplorasi praktik-praktik untuk mengurangi emisi, mempromosikan energi terbarukan, dan meningkatkan ketahanan iklim di berbagai sektor.
* Energi dan Digitalisasi: Menelaah perpaduan antara energi dan teknologi digital, termasuk IoT dan blockchain, untuk sistem energi yang efisien.
* Lingkungan, Kebijakan, dan Sosial Ekonomi: Menganalisis sifat multidimensi dari transisi energi, mulai dari kebijakan dan tata kelola hingga kerja sama internasional.
Sebelumnya, ASEAN Energy Business Forum (AEBF) yang ditunggu-tunggu telah dimulai di Nusa Dua, Bali.
Acara ini diselenggarakan bersamaan dengan Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41 (AMEM-41).
AEBF 2023 merupakan forum yang mempertemukan perwakilan dari industri, pemerintah, dan akademisi untuk membahas isu-isu energi dan lingkungan.
Forum yang dipelopori oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia bekerja sama dengan ASEAN Centre for Energy (ACE) ini didedikasikan untuk mendorong dialog, kolaborasi, dan inovasi dalam mencari solusi energi yang berkelanjutan. Dijadwalkan dari tanggal 24 hingga 26 Agustus 2023, forum ini diharapkan dapat menjadi katalisator di sektor energi.
Dalam pidato pembukaannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia Arifin Tasrif mengatakan forum penting AMEM-41 dan AEBF dan tidak akan berjalan dengan sukses tanpa kolaborasi yang sangat baik antara Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN dan dukungan dari seluruh anggota ASEAN serta ASEAN Center for Energy (ACE).