Menteri Ekonomi se-ASEAN Kumpul di Semarang, Bahas UMKM Hingga Kesehatan
Ada 5 isu yang dibahas, yakni Digital Transformation, Sustainable Development, Health Resilience, Food Security, and Trade & Investment Facilitation.
Menteri Ekonomi se-ASEAN Kumpul di Semarang, Bahas UMKM Hingga Kesehatan
Pertemuan para menteri ekonomi se Asia Tenggara (ASEAN) membahas lima isu. Di antaranya Digital Transformation, Sustainable Development, Health Resilience, Food Security, and Trade & Investment Facilitation.
Merdeka.com
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, Arsjad Rasjid mendukung agar negara-negara ASEAN-BAC akan terus mendorong berbagai negara untuk terus terhubung secara digital, salah satunya layanan pembayaran digital.
"Ini inisiatif ASEAN QR Code bertujuan untuk menghubungkan kode QR untuk melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara," kata Arsjad Rasjid di Semarang, Sabtu (19/8).
Dalam pertemuan akbar ASEAN-BAC itu, pihaknya menekankan dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk usahanya. Mengingat, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian ASEAN. Dalam isu yang ke dua yakni pembangunan berkelanjutan seperti pasar karbon yang selama ini berkembang dengan baik. Adapun, pasar karbon dapat mendorong industri pengurangan karbon yang kuat."Ini bisa meningkatkan Produk Domestik Bruto (GDP) melalui investasi modal dan lapangan kerja hijau," kata Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, Arsjad Rasjid, Sabtu (19/8).
Merdeka.com
Mengenai penjualan kredit karbon untuk membantu dekarbonisasi dapat mencapai USD1 triliun pada 2037.
Melalui Net Zero Hub, ASEAN-BAC diklaim berhasil mendorong kerja sama antar perusahaan di ASEAN. "Jadi nantinya, para perusahaan akan saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga mencapai emisi nol karbon," ungkapnya.
Isu ketiga yang akan dibahas di ASEAN-BAC yaitu penguatan infrastriktur kesehatan dan meningkatkan ketahanan kesehata di kawasan. Pihaknya telah membentuk kemitraan yang kuat dengan perusahaan farmasi. "Kami sudah mengumpulkan berbagai perusahaan obat-obatan, vaksin, infrastruktur kesehatan, hingga institusi penelitian di bidang kesehatan untuk membentuk jaringan kemitraan yang kuat," jelasnya.
ASEAN-BAC telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource & Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura. "Seluruh pihak yang tergabung di dalamnya akan memberdayakan UMKM dan petani, khususnya pada beberapa sektor ini, dengan sumber daya dan akses pasar yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan," ujarnya.Sedangkan untuk isu yang terakhir fasilitasi perdagangan dan investasi dalam mendorong agar tercipta sirkulasi inventasi dalam kawasan ASEAN-BAC telah berhasil membentuk komitmen perusahaan internasional Tbk, Sinar Mas dan perusahaan lainnya untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN. "Ini dilakukan afar tidak hanya mengandalkam foreign direct investmen namun membentuk ASEAN Incorporated," tutupnya.