Astra International Bukukan Laba Kuartal I 2019 Rp 5,2 Triliun
PT Astra International Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 5,215 triliun selama kuartal I-2019. Angka ini naik tipis 5 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai sebesar Rp 4,980 triliun. Laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan perseroan yang mencapai sebesar Rp 59,607 triliun.
PT Astra International Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 5,215 triliun selama kuartal I-2019. Angka ini naik tipis 5 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai sebesar Rp 4,980 triliun.
Head of Investor Relations PT Astra International, Tira Ardianti, mengatakan laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan perseroan yang mencapai sebesar Rp 59,607 triliun atau naik sebesar 7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 55,822 triliun.
-
Bagaimana TransAstra menangkap sampah luar angkasa? Penggunaan tas pengangkut sampah ruang angkasa ini juga selain digunakan untuk mengangkut puing, juga digunakan untuk menangkap asteroid dan batuan luar angkasa lainnya.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi Astra dan IPB melalui Kedaireka? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
-
Apa yang digunakan TransAstra untuk membersihkan sampah luar angkasa? Penggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
-
Mengapa Astri disebut sebagai penyanyi bertaraf internasional? Nampaknya Astri sudah bisa disebut penyanyi bertaraf internasional. Bukan tanpa alasan, beberapa waktu lalu ia menjadi penyanyi pembuka konser Coldplay di Indonesia.
"Kuartal 1-2019 cukup baik di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan. Net income laba bersih tumbuh 5 persen," katanya dalam diskusi di Menara Astra, Jakarta, Jumat (26/4).
Tira mengatakan kontribusi besar dari pendapatan perseroan disumbang dari bisnis jasa keuangan dan alat berat, pertambangan, hingga konstruksi dan energi. Kenaikan itu lebih tinggi dari penurunan kontribusi bisnis otomotif dan agribisnis.
"Penghasilan tumbuh 7 persen di kontribusikan dari hampir seluruh segmen kami. Kontribusi pendapatan di sumbang oleh bisnis alat berat, energi dan pertambangan," katanya.
Dia menjelaskan alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi tumbuh 20 persen. Dari Rp 1,51 triliun pada posisi tahun lalu menjadi Rp 1,82 triliun hingga kuartal I- 2019. Sementara segmen bisnis otomotif turun 10 persen dari Rp 2,10 triliun kuartal I-2018 menjadi Rp 1,90 triliun hingga kuartal I- 2019.
Penurunan ini juga diikuti oleh kontribusi agribisnis yang juga turun mencapai 89 persen dari Rp 283 miliar periode tahun lalu menjadi Rp 30 miliar hingga kuartal I-2019.
Meski begitu, laba per saham Astra International pun turut naik 5 persen menjadi Rp 129 hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 123. Sementara, nilai aset bersih per saham tercatat 3.503 pada 31 Maret 2019. Angka ini naik 4 persen lebih tinggi dibandingkan posisi akhir 2018.
Baca juga:
Sasar Konsumen Milenial, Astra Digital Develop Empat Platform Online
Astra International Buka Lowongan Kerja Bagi Sarjana Baru dan Pekerja Berpengalaman
Berbagi pengalaman touring dan modifikasi di Honda Experience Booth
Nodeflux, startup face recognition karya anak bangsa, raih penghargaan nasional
Astra dan Kadin Jerman gelar konferensi, bangun kerja sama Asia-Eropa
Perusahaan pembiayaan ini punya paket kredit motor menarik selama IMOS 2018
Bos Astra harap Jerman perluas pengembangan vokasi