Bakal Delisting, Saham SCBD Kena Suspensi BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi pertama, Rabu (17/7). Demikian dikemukakan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Vera Florida dalam keterbukaan BEI hari ini.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi pertama, Rabu (17/7). Demikian dikemukakan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Vera Florida dalam keterbukaan BEI hari ini.
Suspensi SCBD, menurut Vera, karena manajemen perseroan mengumumkan akan melakukan penghapusan pencatatan emiten di bursa efek Indonesia (delisting). Rencana delisting tersebut berdasarkan surat yang dikirim manajemen SCBD ke BEI pada 5 Juli 2019.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Kapan Pasar Benhil mulai ramai dikunjungi? Pasar ini mulai ramai sejak pukul 15:00 WIB sore, hingga berakhir sekitar pukul 19:00 WIB.
"Oleh sebab itu, kami meminta kepada para pihak yang berkepentingan agar selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh manajemen perseroan," paparnya.
Sebagai informasi saja, hingga triwulan I 2019, SCBD membukukan laba Rp 21,63 miliar, turun 3,23 persen dibanding Rp 22,35 miliar pada periode sama 2018. Pendapatan konsolidasi per Maret 2019 mencapai Rp 264,89 miliar, turun 1,34 persen dari Rp 268,5 miliar pada triwulan I 2018. Sementara, aset perseroan tercatat sebesar Rp 5,826 triliun.
Sejauh ini, BEI telah melakukan delisting terhadap dua emiten. Pertama adalah PT Sekawan Intipratama (SIAP) pada 17 Juni 2019. Kedua adalah PT Bank Nusantara Parahyangan (BBNP) pada 2 Mei 2019.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Tunggu Penetapan Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Bergerak Melemah
Usai IPO, MNC Vision Networks Akuisisi 60 Persen Saham K-Vision
IHSG Berpeluang Menguat, Pertimbangkan Saham Perusahaan Ini
PT Softex Indonesia Jajaki Peluang IPO, Incar Pendanaan Rp7 Triliun
Usai IPO, SMKL Rencana Bangun Pabrik Baru dan Pasok Kantong Belanja Walmart
Resmi IPO, Perusahaan Pemasok Kemasan Adidas Cs Incar Dana Segar Rp213 Miliar
Bursa Efek Indonesia Kedatangan Calon Emiten Baru Hari Ini