Bangun PLTP Dieng dan Patuha, Geo Dipa Tarik Utang Rp 4,2 Triliun dari ADB
PT Geo Dipa Energi (Persero) melaksanakan Groundbreaking Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 2 Dieng dan Patuha secara simbolis di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan. Proyek ini menelan dana sebesar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun pinjaman dari Asian Development Bank (ADB).
PT Geo Dipa Energi (Persero) melaksanakan Groundbreaking Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 2 Dieng dan Patuha secara simbolis di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan. Proyek ini menelan dana sebesar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun pinjaman dari Asian Development Bank (ADB).
"(Dari ADB) Pendanaannya kurang lebih komitmennya USD 300 juta. Kalau project financing kan 60-40. Sisanya dari equity Geo Dipa," ujar Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmandha Ibrahim di Jakarta, Kamis (25/4).
-
Kenapa PLN tampilkan proyek PLTS Terapung di AIPF? Dalam forum tersebut, PLN menunjukan komitmen dalam upaya pengurangan emisi karbon lewat pengembangan PLTS terapung pertama yang juga akan menjadi pasokan utama energi bersih di wilayah Pulau Jawa.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Dimana PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dibangun? Di depan investor global, PLN akan menjelaskan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan juga langkah transformasi digital yang menjadi kekuatan PLN selama tiga tahun terakhir ini.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Mengapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Siapa yang membangun PLTU Batang? PLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
Groundbreaking Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2 merupakan langkah konkret Geo Dipa sebagai BUMN Panas Bumi dan Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan.
Geo Dipa melanjutkan pembangunan PLTP unit 2, Dieng dan Patuha masing-masing sebesar 60 Megawatt (MW) yang rencananya akan selesai pembangunannya dalam tiga tahun atau sekitar 2023. "Proyek ini masih dalam misi mendukung program Pemerintah dalam penyediaan list tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi kepada Indonesia," jelas Riki.
Proyek PLTP Unit 2 Dieng dan Patuha masuk dalam Fast Track Program (FTP) Tahap II 10.000 Mw bagian dari Program 35.000 Mw merupakan program pemerintah di sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pengerjaan proyek ini dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat luas. Dalam pengerjaannya, dia menegaskan, tak satu sen pun sumber dayanya dikorupsi.
"Saya berharap groundbreaking ini adalah suatu langkah awal yang baik disertai niat yang tulus, komitmen yang jujur dan komitmen yang selalu profesional menjalankan proyek dengan bersih dan profesional tanpa konflik kepentingan dan tidak satu sen pun sumber dayanya dikorupsi," ujarnya.
Kontribusi GeoDipa dalam aspek ekonomi melalui Pajak dan Penerimaan Negara bukan Pajak, saat ini kontribusi pajak dan PNBP hampir Rp 40 Miliar. Pada tahun 2023, kontribusi tersebut akan meningkat sejalan dengan kenaikan akumulasi hingga 182 persen.
Sementara itu, untuk kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak GeoDipa akan mencatatkan kenaikan sebesar 120 persen melalui Bonus Produksi dan Iuran Eksplorasi ke Kas Umum Daerah dari masing-masing Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) GeoDipa.
Baca juga:
Sri Mulyani Harap Tak Ada Kasus Korupsi di Proyek PLTP Dieng dan Patuha
Panggil Gubernur Bali, Sulut dan NTT, Jokowi Ucapkan Terima Kasih Serta Bahas Proyek
Presiden Jokowi Kumpulkan 3 Kepala Daerah Bahas Infrastruktur
Seluruh Proyek Infrastruktur Bakal Dihentikan H-10 sampai H+10 Lebaran 2019
610 Km Ruas Tol Baru Siap Beroperasi di 2019
Waskita Selesaikan Bendungan Seharga Rp 657 Miliar di Jawa Tengah Tahun ini