Bank Dunia: Kerugian akibat gempa Palu dan Donggala tembus Rp 8 triliun
Dari pantauan tim tersebut, kerugian akibat kerusakan secara geospasial di sektor infrastruktur, properti perumahan dan non-perumahan yang terkena dampak tsunami di Sulawesi mencapai USD 531 juta atau sekitar Rp 8,07 triliun.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia and Timor Leste, Rodrigo A Chaves menyebut bahwa untuk membangun kembali ekonomi di wilayah Palu dan Donggala membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Proses rekonstruksi harus segera dilakukan. Saat ini, pihaknya telah mengirimkan tim ke wilayah yang terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Dari pantauan tim tersebut, kerugian akibat kerusakan secara geospasial di sektor infrastruktur, properti perumahan dan non-perumahan yang terkena dampak tsunami di Sulawesi mencapai USD 531 juta atau sekitar Rp 8,07 triliun.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Mengapa Gedung Bank Indonesia di Aceh punya kemiripan dengan gedung DJB di Yogyakarta? Melansir dari situs resmi Bank Indonesia, gedung DJB yang berada di Aceh memiliki kemiripan dengan gedung DJB yang berada di Yogyakarta yang didirikan pada tahun 1879. Kedua gedung tersebut memiliki kemiripan dari segi arsitekturnya.
-
Bagaimana Gedung De Javasche Bank dibangun? Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos Gedung De Javasche Bank atau sekarang yang dikenal sebagai Bank Indonesia adalah bangunan warisan kolonial Belanda yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di Kota Medan.
-
Kapan Gedung Bank Indonesia di Aceh didirikan? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
-
Bagaimana ciri khas bangunan Gedung Bank Indonesia di Aceh? Ciri khas bangunan ini yaitu terdapat 3 bagian gedung, bangunan induk berada di tengah lalu diapit oleh dua bangunan di sebelah kiri dan kanannya.
Adapun rinciannya adalah kerusakan untuk kategori perumahan kerugian sekitar USD 181 juta (Rp 2,75 triliun). Kemudian sektor non perumahan, kerugian sekitar USD185 juta (Rp 2,82 triliun). Dam kerusakan infrastruktur sekitar sekitar USD 165 juta (Rp 2,5 triliun).
"Saat ini, sebagai negara terpadat keempat di dunia, dan sekarang menjadi negara berpenghasilan menengah, Indonesia telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat dan membuat kemajuan signifikan melalui upaya pengentasan kemiskinan. Maka dari itu ini harus segera dipulihkan," kata Ridrigo A Chaves di Nusa Dua, Minggu (14/10).
Laporan awal tersebut adalah perkiraan kerugian ekonomi pertama berdasarkan analisis ilmiah, ekonomi dan teknik. Laporan ini tidak memperhitungkan hilangnya nyawa, kehilangan lahan, atau gangguan terhadap ekonomi melalui pekerjaan yang hilang, mata pencaharian dan bisnis, dan merupakan masukan pertama untuk mendukung perencanaan pemulihan dan rekonstruksi Pemerintah Indonesia.
"Dengan bekerja sama dengan pemerintah terkait ketahanan, pemulihan dan kesiapsiagaan bencana, kami bertujuan untuk membantu memastikan bahwa Indonesia mempertahankan laju peningkatan ekonominya," pungkasnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah mulai inventarisir penerima PKH jadi korban gempa Palu & Donggala
Kehidupan warga Desa Ramba di Palu yang religius dan gemar gotong royong
Aksi badut peduli bencana Sulawesi Tengah
Warga Palu mulai memulihkan perekonomian
Anak-anak Sigi butuh trauma healing pasca gempa
Warga Petobo enggan bangun rumah di lokasi bekas terkena Likuifaksi