Bank Indonesia: Pandemi Buat Defisit Fiskal Negara Maju Melebar Sampai 10 Persen
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan, negara maju memperlebar defisit fiskal mencapai 10 persen. Sedangkan negara berkembang memperlebar defisitnya antara 4 persen sampai 6 persen.
Pandemi Covid-19 memaksa berbagai negara di belahan dunia untuk memperbesar defisit fiskal, mempercepat quantitative easing dan menurunkan suku bunga acuan kredit. Ini dilakukan karena pandemi Covid-19 mematikan perekonomian dengan cara membatasi pergerakan manusia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan, negara maju memperlebar defisit fiskal mencapai 10 persen. Sedangkan negara berkembang memperlebar defisitnya antara 4 persen sampai 6 persen.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Kapan Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai USD140,2 miliar? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
"Defisit fiskal di berbagai negara maju sudah sampai 10 persen. Kalau negara emerging ini sekitar 4 sampai 6 persen," kata Doddy dalam Webinar Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi, Jakarta, Selasa (4/5).
Doddy mengatakan, saat ini Indonesia telah memperlebar defisit fiskal hingga 5,7 persen. Selama tahun 2020 bank Indonesia telah melakukan quantitative easing hingga 4,7 persen. Lalu hingga Februari 2021 sudah tembus 5 persen.
"Quantitative easing dari BI sendiri tembus angka 5 persen dari awal pandemi Februari 2020 sampai dengan posisi yang terakhir," kata dia.
Penurunan suku bunga kredit juga dilakukan berbagai negara di dunia. Secara global penurunan suku bunga tiap negara berkisar antara 50 bps sampai 300 bps. Penurunan suku bunga acuan ini akan terus dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Sayangnya penurunan suku bunga berbalik dengan permintaan pembiayaan. Berbagai negara kawasan mengalami penurunan permintaan kredit perbankan seperti Eropa Selatan dan kawasan Eropa Barat. Pelemahan permintaan kredit ini tidak hanya disebabkan pandemi, melainkan sebagai dampak perang dagang di tahun 2019.
"Masalah proteksi perdagangan yang jadi warna dan ekonomi 2019 ini melemah tetapi juga di pucuk 2019 dan ekonomi awal 2020 ini ekonomi sudah membaik," kata dia.
Return to Asset
Saat ini, dalam konteks perbankan sudah mengalami return on asset. Hal ini terjadi di banyak negara karena fenomena pelemahan ekonomi. Penyaluran kredit juga masih terbatas kepada sektor-sektor yang masih memiliki prospek.
"Sehingga uang itu mengalir masuk sektor yang kasih returnnya signifikan, paling tidak di properti atau surat berharga," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)