Bank Indonesia sebut biaya cetak uang Rp 2 triliun tiap tahun
Setiap tahun jumlah uang baru yang dicetak bertambah 13 persen.
Bank Indonesia memastikan anggaran mencetak uang NKRI masih memakai pagu normal 2014. Tidak ada tambahan dana ke Perum Peruri, sebab desain baru untuk pecahan Rp 100.000 tak berbeda dari desain lama yang beredar sejak 2004.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas memastikan, anggaran pencetakan uang kartal pihaknya masih sebesar Rp 2 triliun.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kenapa QRIS di luncurkan oleh Bank Indonesia? Alasan mengapa Bank Indonesia mengesahkan transaksi QRIS ini adalah karena aksesnya yang begitu cepat.
"Anggarannya pakai 2014, jadi penerbitan uang emisi baru ini sudah termasuk kebutuhan sejak awal tahun," ujarnya di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (18/8).
Selain karena dari segi desain tak jauh berbeda, BI menekan anggaran pencetakan dengan cara mengganti order ke Peruri.
"Jadi kita sistemnya tidak perlu memotong pengeluaran seri lama tahun emisi 2004. Ini cuma Rp 100.000 yang lama tidak lagi dicetak. Jadi cuma memenuhi sisa anggaran," imbuh Ronald.
Dari data BI, setiap tahun jumlah uang baru yang dicetak bertambah 13 persen. Ini karena budaya masyarakat Indonesia masih dominan bertransaksi dengan uang tunai. Dana yang dikeluarkan BI mencetak uang bisa meningkat, disesuaikan harga bahan baku, lantaran sebagian kertasnya diimpor dari Eropa, khususnya Rusia.
Direktur Divisi Pengelolaan Uang BI Lambok A. Siahaan menambahkan, adanya uang NKRI jumlah uang beredar di masyarakat masih sama. Sebab, uang pecahan Rp 100.000 lama yang sudah lusuh rutin ditarik.
"Jadi tidak ada penambahan jumlah beredar dengan adanya uang emisi 2014," tandasnya.
(mdk/noe)