Bank Indonesia: Sinergi Pemerintah Daerah Jadi Kunci agar UMKM Naik Kelas
Langkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Bank Indonesia (BI) melalui berbagai kantor perwakilan mendorong sinergitas dengan pemerintah daerah dan pihak lainnya, untuk membina pelaku UMKM agar bisa naik kelas. Seperti dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah.
- Bangun Perumahan Ramah Lingkungan, Semen Indonesia Siap Kolaborasi dengan Pihak Perbankan
- Per Juni 2024, Bank Syariah Indonesia Telah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp47 Triliun
- Bank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
- Perluas Layanan Finansial, Bank DKI Rambah Sektor Pendidikan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Rony Hartawan mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan kepada 59 UMKM mitra binaan, dengan total 108 UMKM yang telah diperbantukan.
Pengembangan UMKM itu turut dilakukan dengan berkolaborasi bersama pemda setempat dan asosiasi lainnya.
"Karena mengembangkan UMKM perlu sinergi, enggak bisa sendirian, harus binaan bersama. Karena kadang ada event-event yang dilakukan masing-masing instansi perlu diselaraskan," ujar Rony dalam acara FEKDI-KKI di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (3/8).
Menurut dia, langkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Upaya tersebut berbuah manis dengan adanya sejumlah UMKM mitra binaan yang sukses menembus pasar global. Rony menyebut beberapa produk UMKM binaannya berhasil membuka pintu ekspor, semisal ikan sidat, kakao, hingga eksor durian ke China dengan total nilai mencapai Rp 600 miliar.
"Lalu ada tenun (batik) pernah dipakai Elon Musk itu dari UMKM Sulteng. Jadi pengembangan UMKM Sulteng perlu sinergi dan tidak bisa sendirian, ini harus menjadi UMKM binaan bersama," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Tengah, Sisliandy Ponulele menambahkan, berbagai pihak lain turut terlibat dalam kolaborasi untuk membuat pelaku UMKM naik kelas. Mulai dari perusahaan BUMN, asosiasi pengusaha, hingga universitas.
"Dengan kolaborasi bersama BI dan lainnya kami mendapat dukungan supaya bisa dapat hal-hal lain. Misalnya, kemudahan akses pembiayaan baik dari bank BUMN, Pegadaian, dan lain-lain," ungkapnya.
Sisliandy mengutarakan, Pemprov Sulteng akan fokus mengembangkan UMKM untuk tiga sektor unggulan, yakni wastra, olahan makanan, dan kerajinan tangan. Pihaknya juga membuka ruang kolaborasi dengan pihak lain yang ingin membantu UMKM.
"Kami terus membangun sinergitas. Acara ini sendiri merupakan kolaboraksi, kolaborasi dan aksi yang benar-benar dibutuhkan untuk para pelaku UMKM," pungkas Sisliandy.