Bank Mantap ditargetkan tingkatkan layanan penyaluran dana pensiun
PT Taspen akan melakukan monitor dan mengawasi pembayaran pensiun secara realtime.
PT Taspen Persero menggandeng PT Bank Mandiri dan PT Pos untuk membayarkan tunjangan hari tua (THR), THT Multiguna dan uang pensiun bulanan. Kerja sama tiga BUMN ini ialah dengan membeli mayoritas saham Bank Sinar Harapan Bali dan diubah nama menjadi Bank Mantap untuk memperlancar proses pembayaran pensiunan.
Direktur PT Taspen Iqbal Lantaro mengatakan, Bank Mantap diharapkan lebih memahami produk-produk Taspen sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik untuk peserta Taspen.
"Dengan demikian, bank ini dapat melayani peserta Taspen sesuai dengan target kualitas layanan Taspen yaitu 5 T, Tepat orang, Tepat waktu, Tepat jumlah, Tepat tempat dan Tepat administrasi, dan equal treatment," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
Dia menambahkan, Bank Mantap juga harus mampu mempertanggungjawabkan pembayaran pensiun karena dana tersebut termasuk di dalamnya uang negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu PT Taspen akan melakukan monitor dan mengawasi pembayaran pensiun secara realtime melalui sistem pembayaran pensiun e-dapem.
"Selain itu e-dapem, PT Taspen dan Bank Mantap akan mensosialisasikan PKS ini agar kedua belah pihak saling memahami peran dan fungsi masing-masing dalam memberikan pelayanan," tutup Iqbal.
Direktur Utama PT Bank Mantap Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, kerja sama ini akan memberikan dampak positif untuk pihaknya. Karena dapat memperluas akses layanan kepada pensiunan, bukan hanya terbatas pada sektor pembiayaan, tetapi juga pelayanan pembayaran Tabungan Hari Tua, Tabungan Hari Tua Multiguna dan uang Pensiun.
"Bank Mandiri Taspen Pos akan menjaga pertumbuhan portofolio kredit yang cepat dan sehat," tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Sinar Harapan Bali, I Wayan Sukarta mengatakan, pembentukan bank joint venture dengan tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diawali dengan penandatanganan kesepahaman untuk membentuk bank joint venture pada April 2013 silam. Selanjutnya, pada Agustus 2014 lalu juga telah sepakat para pemegang saham untuk membentuk bank joint venture.
Bank Sinar Harapan Bali telah meningkatkan modal melalui rights issue dengan penerbitan saham baru sebanyak 800 juta lembar saham, nominal Rp 400 milyar dan nilai per lembar Rp 500.
"Dari jumlah tersebut diambil bagian oleh Bank Mandiri sebanyak 396.000.000 lembar saham sedangkan Taspen dan Pos masing-masing mengambil bagian sebanyak 202.000.000 lembar saham," kata Sukarta dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com.
Dengan RUPSLB tersebut, komposisi kepemilikan saham Bank Sinar Harapan Bali saat ini, yaitu Bank Mandiri menguasai 58,25 persen, Taspen dan Pos masing-masing 20,2 persen. Sedangkan sisanya sebesar 1,35 persen dimiliki oleh perorangan.
Selain penambahan modal, kata Sukarta, pihaknya berencana mengubah nama perseroan yang pemiliknya. Dari ketiga perusahaan pelat merah itu, mereka sepakat menjadikan nama 'Bank Mantap'.
"Nama perseroan telah disetujui yaitu PT. Bank Mandiri Taspen Pos atau disingkat dengan Bank Mantap yang efektif berlaku setelah mendapat persetujuan dari otoritas yang berwenang," katanya.
Terbentuknya bank joint venture ini, bisnis Bank Sinar Harapan Bali bakal dikembangkan ke sektor pensiunan tanpa meninggalkan sektor UMKM yang selama ini menjadi andalan.