Banting Setir Produksi Alat Kesehatan Demi Dukung Penanganan Corona di Indonesia
Meluasnya penyebaran virus corona membuat kebutuhan akan alat kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, dan alat pelindung diri (APD) meningkat. Sayangnya, meningkatnya kebutuhan tersebut menyebabkan kelangkaan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Meluasnya penyebaran virus corona membuat kebutuhan akan alat kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, dan alat pelindung diri (APD) meningkat. Sayangnya, meningkatnya kebutuhan tersebut menyebabkan kelangkaan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan perizinan usaha masih naik selama corona, di mana yang paling banyak adalah sektor kesehatan. Sebab, BKPM telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memperlancar perizinan terkait kebutuhan kesehatan selama corona.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
"Kita pikir bahwa di tengah virus corona itu tingkat pengusaha dalam mengurus izin itu menurun, ternyata tidak seperti itu," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Senin (23/3).
Bahkan, ada pula pelaku usaha yang banting setir untuk memproduksi alat kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, dan APD. Berikut perusahaan hingga UMKM yang banting setir demi mendukung penanganan corona di Indonesia.
Industri Otomotif Produksi Ventilator
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Putu Juli Ardika menyebut terdapat industri otomotif di dalam negeri yang dapat memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator yang dibutuhkan dalam penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air dan siap memenuhi permintaan pemerintah.
Dia menjelaskan, produsen otomotif tersebut sedang menindaklanjuti kerja sama dengan industri komponen untuk melakukan reverse engineering dalam pengembangan prototipe ventilator. "Perusahaan itu juga telah mengidentifikasikan ada beberapa tim di lembaga pendidikan dan penelitian yang sedang bekerja mengembangkan ventilator," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan, dalam upaya mendorong para anggotanya untuk memproduksi ventilator, pihaknya meminta kepada pemerintah dapat menyediakan rekanan kompeten.
Pendamping tersebut akan membantu mulai dari menjabarkan cetak biru terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, sampai memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini agar dapat digunakan memproduksi ventilator dan menentukan standar bahan baku kepada pemasok.
"Kemudian, mitra yang sudah berpengalaman itu menentukan standar bahan baku kepada pemasok, kami hanya membantu menjahitkan," ujarnya.
Banyuwangi Gandeng UMKM Produksi APD
Pemkab Banyuwangi memproduksi ribuan pakaian APD dengan menggandeng UMKM setempat. Salah satu UMKM yang dilibatkan memproduksi APD adalah Dafa Jaya Konveksi, di Dusun Cangaan, Kecamatan Genteng. Pemiliknya, Nur Basuki Abdullah mengatakan, pihaknya mendapatkan pesanan sebanyak 300 APD dari pemkab.
"Dokter dari Dinas Kesehatan datang memberikan contoh serta standar-standar yang harus dipenuhi dalam pembuatan APD. Kami lalu produksi dengan supervisi Dinas Kesehatan," kata Abas, panggilan Nur Basuki, saat dikunjungi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (1/4).
Abas memilih material kain parasut yang kedap air sesuai arahan Dinkes. "Kami punya beberapa material parasut, dari yang biasa hingga bahan super. Tinggal memilih saja. Bahan menentukan harga. Kami mematoknya per APD Rp140 175 ribu per baju," beber Abas.
Dia bersyukur dengan order membuat APD ini karena menjadi angin segar usaha mereka di tengah kondisi perdagangan yang lesu akibat imbas wabah Corona.
"Orderan kami turun. Alhamdulillah ada pesanan APD, kami bisa bernapas lega. Bisa untuk membayar cicilan sekaligus membayar gaji para karyawan," tutur Abas.
Penjahit Baju Produksi Masker Kain
Pasangan suami istri Yudi dan Dwi Anjani Susiana Putri, warga Miagan, Mojoagung, Jombang yang berprofesi sebagai penjahit baju ini, kini banting setir menjadi penjahit masker yang terbuat dari kain.
"Awalnya saya menjahit baju. Kemudian satu Minggu lalu ada wabah corona yang menyebar dan orang mulai sulit mencari masker. Kalau pun ada harganya mahal. Akhirnya saya memproduksi sendiri, dan ternyata sambutan masyarakat di luar dugaan," kata Dwi, Minggu (22/3).
Dia menyebut, pesanan tidak hanya berasal dari orang biasa, namun sejumlah orang dari kalangan medis pun turut memesan masker buatannya. Selain itu, warga dari beberapa daerah juga turut memesan masker buatannya, mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan beberapa kota lainnya.
Tidak hanya memasarkan secara konvensional, Dwi juga menjual masker buatannya melalui media sosial, seperti facebook maupun instagram. "Kami sampai kewalahan menerima pesanan. Pegawai puskesmas saja pesan 250 lembar," tegasnya.
Masker buatannya ini pun diklaimnya dapat menangkal virus. Sebab, masker buatannya itu dilapis oleh dua jenis kain. Keunggulan lainnya, pemesan dapat memilih motif kain yang diinginkannya, atau bahkan jika ada yang suka tanpa motif alias polos juga disediakan.
Pabrik Nivea Produksi Hand Sanitizer
Membantu mengatasi kebutuhan hand sanitizer untuk melawan penyebaran Covid-19 di Indonesia, PT Beiersdorf Indonesia, produsen Nivea dan Hansaplast, mengubah sebagian operasi pabriknya di Malang untuk memproduksi hand sanitizer.
Produk hand sanitizer buatan pabrik Nivea di Malang siap didistribusikan ke rumah-rumah sakir rujukan Covid-19, yayasan, mitra, dan para karyawan. Total ada 40 ribu botol yang akan diproduksi oleh PT Beiersdorf Indonesia.
(mdk/azz)