Bappenas bakal gunakan data geospasial buat bangun pelabuhan
Bappenas yakin cara ini sebagai langkah agar pembangunan Indonesia bisa berkelanjutan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A Chaniago menegaskan pemerintah bakal mengoptimalkan data Badan Informasi Geospasial untuk penyusunan proyek-proyek pemerintah maupun swasta.
"Data geospasial lebih dari amdal, dia biasa mengetahui muka tanah sampai dampaknya mendatang," ujarnya di Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/11).
Dia mengatakan, pihaknya ingin memperkuat Badan Informasi Geospasial yang sebelumnya bernama Bakosurtanal dengan BPS serta Pusat Data dan Informasi Bappenas. "Ini biar ada sinergi data."
Andrinof mengatakan, proyek-proyek besar pemerintah seperti pembangunan pelabuhan di berbagai titik di Indonesia, bisa memakai data geospasial. Hal ini sebagai cara agar pembangunan Indonesia bisa berkelanjutan.
Salah satu produk dari badan ini adalah peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah pesisir dan laut, terutama tentang kedalaman, jenis pantai (berpasir, berlumpur, atau berbatu), serta informasi dasar lainnya terkait dengan navigasi dan administrasi di wilayah laut.
Selain itu, badan di bawah Kemenristek ini, membuat peta dasar dalam perencanaan, pengelolaan dan pengembangan kawasan Bandar Udara Indonesia. Di dalam peta tersebut tercakup berbagai alat bantu navigasi udara dan rintangan-rintangan penerbangan di seputar bandara.
Andrinof mengatakan, selama ini data geospasial tidak pernah dilirik untuk menyusun perencanaan pembangunan nasional. Untuk itu, pihaknya akan menyusun aturan bahkan bisa sampai merevisi undang-undang."Kita ingin perencanaan pembangunan itu sinergi," katanya