Bappenas: Proyek dana besar jadi tak bermanfaat karena ego sektoral
"Misalkan membangun waduk tanpa dilengkapi jaringan irigasi yang memadai. Jelas biaya yang dikeluarkan tentunya tidak murah tapi menjadi tidak efektif karena waduknya tidak bisa bekerja dengan baik gara-gara tidak ada jaringan irigasi," kata Bambang.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro meminta kepala daerah untuk menghilangkan ego sektoral dalam perencanaan anggaran pembangunan. Ego sektoral selama ini membuat anggaran cukup besar tidak efektif dan tidak bermanfaat sama sekali.
Bambang menyebut, salah satu contoh ego sektoral adalah dalam pembangunan waduk yang akhirnya tidak bisa berfungsi dengan baik karena tidak didukung irigasi yang memadai.
-
Siapa yang menjadi target utama program BPJS Ketenagakerjaan di Kota Makassar? Saat ini fokus perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan adalah untuk melindungi pekerja - pekerja informal hingga ke pelosok, hal ini bertujuan agar dapat mengakselerasi pertumbuhan perlindungan pekerja, utamanya bagi pekerja di sektor informal,” imbuh Zainuddin.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kapan Pesta Rakyat Simpedes BRI 2023 di Makassar akan diadakan? Mengusung tema “Pede Raih Peluang”, PRS BRI akan digelar di Parking Lot Phinishi Point, Makassar pada 9-10 September 2023.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Siapa saja yang membacakan deklarasi Pemilu damai di Makassar? Adapun, nama-nama pengurus yang membacakan deklarasi:- Rektor Universitas Hasanuddin (Prof Dr. Ir. Jamaluddin Jompa M.Sc)- Rektor Universitas Negeri Surabaya/Ketua (Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.)- Rektor Universitas Negeri Mataram (Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo)- Rektor Universitas Negeri Jakarta (Prof. Dr. Komarudin, M.Si)- Rektor Universitas Terbuka (Prof. Dr. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D) - Rektor Universitas Wahid Hasyim (Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, MA)- Rektor Universitas Teknorat Indonesia (Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E. M.B.A)- Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si)- Rektor Universitas Borneo (Prof. Dr. Adri Patton, M.Sii)- Rektor Politeknik Negeri Media Kreatif (Dr. Tipri Rose Kartika)- Rektor Universitas Negeri Gorontalo (Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd)- Rektor Universitas Balikpapan (Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T., M.H., M.M., DESS., M.K.K.K., IPU)
-
Apa yang dilakukan Bappenas untuk membantu dalam alokasi pembiayaan? Ini meliputi lokasi pembiayaan berdasarkan prioritas nasional pada sektor dan proyek strategis nasional yang berkelanjutan, pengembangan model investasi publik dan portofolio pembiayaan pembangunan, dan pelaksanaan kajian terkait koordinasi kelembagaan yang terlibat berikut sumber daya manusia dan pembiayaannya.
"Misalkan membangun waduk tanpa dilengkapi jaringan irigasi yang memadai. Jelas biaya yang dikeluarkan tentunya tidak murah tapi menjadi tidak efektif karena waduknya tidak bisa bekerja dengan baik gara-gara tidak ada jaringan irigasi yang mendukung atau ada irigasi tapi tidak jelas sawah yang akan diairi," ucap Bambang dalam kata sambutannya pada Rapat Koordinasi teknis (Rakortek) Pembangunan di dihadiri para kepala daerah, Sekda dan Bappeda dari 17 provinsi se Indonesia timur di Hotel Clarion, Makassar, Rabu, (2/3).
Contoh lain ego sektoral terjadi di Kalimantan Selatan. Ada proyek pelabuhan tapi tidak disertai pasokan listrik yang memadai dan tidak didukung jalan penghubung yang memadai. Akibatnya, pelabuhan itu tidak berfungsi penuh padahal anggarannya sudah keluar dan jumlahnya tidak kecil.
Di hadapan ratusan peserta Rakortek ini, Menteri Bambang berharap agar provinsi melakukan integrasi antara perencanaan pusat dan daerah. Dia berharap, rapat koordinasi teknis ini menjadi awal penyusunan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) yang baik untuk dibahas dalam Musrembang nantinya.
Musrembang tahun ini disebut akan berbeda dengan Musrembang-musrembang sebelumnya. Karena kali ini akan bicara mengenai prioritas nasional.
"Perencanaan yang akan dibuat terintegrasi untuk mendukung prioritas nasional dan prioritas nasional tentunya menjadi penting karena untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara," tandasnya seraya menambahkan, isu-isu yang memang menjadi isu-isu konsen daerah diharapkan sejalan dengan isu prioritas nasional agar efektif.
Tema Rencana Kerja Pembangunan (RKP) tahun 2018 dibuat cukup simple tapi menyentuh semua hal yakni memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan. "Pemerataan tidak mungkin tanpa pertumbuhan. Apa yang mau diratakan kalau pertumbuhan tidak memadai. Di saat yang sama, pertumbuhan dengan orientasi yang besar akan membuat pemerataan berpotensi memburuk, terjadi kesenjangan. Kita ingin pertumbuhan dan pemerataan jadi perhatian, caranya adalah memacu investasi dan infrastruktur," pungkasnya.
Baca juga:
Bappenas: Jangan terlalu berharap pada APBN membangun infrastruktur
Bappenas ajak Hong Kong investasi di infrastruktur RI
Bappenas minta pemda buat kebijakan ekonomi berbasis kearifan lokal
Menteri Bambang beberkan cara dongkrak ekonomi daerah
Kekecewaan bos Bappenas gagal jadi Presiden IFAD