Bappenas sebut perekonomian RI bakal lebih baik jika jumlah perokok berkurang
Perekonomian Indonesia dinilai akan lebih baik jika jumlah perokok berkurang. Masyarakat Indonesia, terutama pekerja akan lebih produktif jika kebiasaan merokok dapat dikurangi. Hal tersebut tentu akan berdampak pada kinerja perekonomian yang lebih baik.
Manager Pilar Pembangunan Sosial Sekretariat SDG's Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Arum Atmawikarta mengatakan perekonomian Indonesia akan lebih baik jika jumlah perokok berkurang.
"Kita harus yakin bahwa mengendalikan konsumsi rokok, membuat masyarakat sehat, perekonomian tumbuh berkualitas dan dilandasi oleh masyarakat yang sehat," ungkapnya dalam diskusi di Grand Cemara Hotel, Jakarta, Selasa (14/8).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Dimana industri rotan di Cirebon berlokasi? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
Menurut dia, masyarakat Indonesia, terutama pekerja akan lebih produktif jika kebiasaan merokok dapat dikurangi. Hal tersebut tentu akan berdampak pada kinerja perekonomian yang lebih baik.
"Pekerja yang sehat itu lebih produktif dibandingkan pekerja yang merokok. Karena dia butuh waktu untuk merokok. Itu belum kalau dia sakit. Saat sakit dia tidak bisa bekerja,"
"Rokok itu harus disamakan dengan alkohol. Kalau Alkohol dibatasi, maka rokok juga harus dibatasi," imbuhnya.
Tentu dengan kebijakan yang mengurangi serta membatasi kebiasaan merokok, Pemerintah harus lebih kreatif mencari potensi-potensi baru untuk mendukung perekonomian atau dengan kata lain mencari potensi penerimaan negara selain dari cukai rokok.
"Sebenarnya perekonomian Indonesia dapat lebih baik saat semua masyarakat sehat. Pertumbuhan ekonomi tidak boleh diserahkan pada industri yang menyakiti paru-paru masyarakat. Pemerintah tidak boleh kecanduan terhadap penerimaan dari cukai rokok. Mereka selalu bilang cukai rokok ini Rp 150 triliun. Pemerintah harus lebih cerdas lagi menggali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang sehat," tandasnya.
Baca juga:
Kurangi perokok usia sekolah, Bappenas harap harga rokok Rp 10.000 per batang
Kebiasaan merokok gerus uang negara Rp 160 triliun per tahun
Aturan cukai rokok milik Kementerian Keuangan menuai kritik
Ini solusi mengurangi jumlah perokok Indonesia versi peneliti LIPI
Kepala BPS: Kebiasaan merokok betul-betul parah dan menyita pendapatan masyarakat