Baru sekitar 570.000 penduduk RI minati reksadana, kalah dari Malaysia dan Thailand
Bank Commonwealth mencatat minat masyarakat Indonesia terhadap investasi reksadana masih sangat kecil. Di mana, jumlah masyarakat yang berinvestasi di reksadana baru mencapai 570.000 atau sekitar 0,7 persen dari total penduduk Indonesia. Masyarakat masih berinvestasi dalam bentuk tabungan di bank maupun dengan emas.
Bank Commonwealth mencatat minat masyarakat Indonesia terhadap investasi reksadana masih sangat kecil. Di mana, jumlah masyarakat yang berinvestasi di reksadana baru mencapai 570.000 atau sekitar 0,7 persen dari total penduduk Indonesia.
Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth, Ivan Jaya, menyebutkan sebagian besar masyarakat masih berinvestasi dalam bentuk tabungan di bank maupun dengan emas.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang. Pasalnya, terdapat instrumen reksa dana yang bermodal Rp100.000 sudah bisa mulai investasi reksa dana.
-
Apa yang dimaksud dengan Reksa Dana Pasar Uang? Reksa Dana Pasar Uang adalah produk investasi dengan portofolio instrumen aset jangka pendek, bertujuan menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risiko rendah-sedang dengan return rata-rata 3% - 4% pa dalam tenor 1-2 tahun.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan investasi dalam manajemen keuangan? Untuk memastikan keamanan investasi, yaitu, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai dapat dicapai.
-
Apa yang bisa dilakukan investor dengan D-Bank PRO untuk berinvestasi reksa dana? D-Bank PRO #SelaluMenggoda memiliki fitur baru, yaitu investasi reksa dana dengan mudah kapan saja dan di mana saja.
"Jumlah ini jauh kalau dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 40 persen, Thailand mencapai 30 persen," ungkapnya di Commonwealth Bank, Jakarta, Rabu (10/1).
Padahal, menurut dia, reksadana memiliki kelebihan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat ke depan. Antara lain, dikelola oleh manager investasi dan memiliki tingkat pengembalian yang cukup baik.
"Salah satu instrumen yang mendukung adalah reksadana, bedanya dengan saham, reksadana dikelola oleh manager investasi, dan setiap reksadana sudah ada temanya, misalnya 2018 ada konsumsi, infrastruktur," kata Ivan.
Dia mengatakan dalam merespon kebutuhan investasi nasabah dalam bentuk reksadana, Bank Commonwealth meluncurkan program Dynamic Model Portofolio yang merupakan benefit dari Premier Banking. Dynamic Model Portfolio merupakan sebuah konsep investasi yang tidak hanya fokus pada perpaduan kelas aset berdasarkan profil risiko nasabah, namun juga berdasarkan risiko pasar.
"Kami mengambil pendekatan portofolio yang menyeluruh dengan berbagai solusi dan produk yang dirancang sesuai tujuan finansial," jelas lvan.
Ada pun Dynamic Model Portfolio akan mengumpulkan berbagai informasi pasar, memilah mana yang paling relevan untuk setiap nasabah berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi mereka, kemudian memberikan saran terkait penempatan portofolio aset-nya.
"Nasabah pun dapat menggerakkan asetnya secara dinamis, tidak harus sama dengan proporsi investasi yang ditentukan di awal. Melalui Dynamic Model Portfolio, kami ingin melayani nasabah kami dengan layanan wealth management yang mampu membantu mereka memahami realita pasar yang dinamis daripada hanya statis terpaku pada teori semata," tutup Ivan.
Baca juga:
OJK: Perkembangan teknologi jadi tantangan pemasaran reksa dana
BNP Paribas genjot pertumbuhan investor melalui reksa dana
April 2017, dana kelolaan reksa dana naik 9 persen jadi Rp 371 T
Beli reksa dana bisa di Bukalapak, OJK sebut sesuai arahan Jokowi
Investasi Reksa Dana cukup modal Rp 100.000 di E-Wallet DOKU
Gandeng Aberdeen, Mandiri Sekuritas tawarkan reksadana ke investor
S-Invest resmi diluncurkan, mudahkan masyarakat miliki reksa dana