Baru Umur 23 Tahun, Regi Sukses jadi Petani Selada Beromzet Rp20 Juta per Bulan
Di usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Di usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Baru Umur 23 Tahun, Regi Sukses jadi Petani Selada Beromzet Rp20 Juta per Bulan
Baru Umur 23 Tahun, Regi Sukses jadi Petani Selada Beromzet Rp20 Juta per Bulan
Meraih kesuksesan pada usia muda memang tidak mudah. Namun Regi Zam zam, warga Tasikmalaya, Jawa Barat membuktikannya.
Di usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Regi menceritakan kisah dibalik kesuksesannya menjadi petani Hidroponik melalui channel Youtube Naik Kelas.
- Pria 26 Tahun Ini Raup Omzet Rp500 Juta Sebulan dari Budidaya Lele, Begini Kisahnya
- Keren, Petani Muda Ini Bisa Hasilkan Rp1,5 Miliar dalam Sekali Panen
- Kisah Sukses Heru, Petani Cabai dari Blitar yang Beromzet Ratusan Juta
- Pernah Jadi Kondektur Hingga Sopir Angkot, Pria Ini Kini Jadi Pengusaha dan Menteri
Sebelum memutuskan menjadi petani, Regi pernah bekerja sebagai buruh bangunan Penghasilan sebagai buruh bangunan hanya Rp80.000 per hari.
Selain menjadi buruh Regi juga sempat bekerja di beberapa perusahaan menjadi karyawan bagian promosi.
Terakhir ia pernah bekerja di Sipi Buah Segar Indonesia, tetapi diberhentikan karena impor ekspor diberhentikan karena pandemi.
Akibatnya dia tidak bekerja dan susah untuk mencari pekerjaan baru.
Hingga satu hari dia bertemu dengan salah satu petani hidroponik dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
merdeka.com
Pertemuan tersebut membuat Regi semakin penasaran dengan budidaya tanaman hidroponik.
Akhirnya dia mengunjungi tempat penanaman tanaman hidroponik milik sang kawan. Dari Situ Regi belajar untuk budidaya tanaman hidroponik.
Saat mulai jadi petani hidroponik Regi mengaku sempat diremehkan oleh teman-temannya karena memilih untuk bertani daripada bekerja di pabrik.
Sakit hati itu membuatnya ingin membuktikan menjadi petani juga bisa sukses.
“Saya pernah diolok-olok, tapi enggak mematahkan semangat malah pengen buktiin bahwa petani juga bisa sukses,”
kata Regi dalam wawancara pada Channel Youtube Naik Kelas, Senin (20/11).
Semula Regi tidak mengerti mengenai tanaman hidroponik namun tekadnya untuk menekuni pertanian hidroponik membuahkan hasil.
Awalnya Regi hanya memiliki dua saung tanaman hidroponik.
Seiring berjalannya waktu, lahan hidroponik mulai berkembang. Dia bahkan mendapatkan dukungan dari kepala desa setempat untuk mengembangkan bisnisnya.
Dukungan yang diberikan berupa 2.000 media tanam hidroponik.
Bantuan tersebut dikembangkan Regi bersama dengan rekannya.
Sayangnya Regi tidak mendapatkan keuntungan dengan hanya mendapatkan uang Rp200.000.
"Dulu daro 2.000 lubang ini sempat tidak balik modal sama sekali, cuma dapat uang Rp200.000," ungkap Regi.
Namun seiring berjalannya waktu Regi terus belajar hingga mampu memiliki 6.000 media tanam yang ia miliki.
Dalam budidaya tanaman hidroponik ini, Regi memfokuskan pada tanaman sayur khususnya selada.
Regi mengatakan dari 6.000 media tanam dia mampu menghasilkan 12 kuintal sekali panen dan dapat dipanen tiap 20 hari sekali.
Dari hasil panen tersebut penghasilan total yang didapat Regi mampu mencapai hingga Rp20 juta per bulan.
Dari usaha tanaman hidroponik ini, Regi telah mampu memberikan modal untuk orang tuanya membuka usaha dan membelikan sepeda motor untuk sang ayah.
"Kita per bulan bisa sampai Rp20 jutaan," kata dia.
Saat ini untuk pemasaran hasil tanaman hidroponik, Regi telah bekerjasama dengan Asia Plaza Tasikmalaya, dan Sumedang.
Dia juga memasarkan hasil panen ke lintas kabupaten kota seperti Bandung dan Jakarta.