Baru Umur 26 Tahun, Iqbal Sukses Jadi Pengusaha Telur Ayam dengan Omzet Rp110 Juta per Hari
Meski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari pegawainya.
Meski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari pegawainya.
- Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
- Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah
- Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
- Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Baru Umur 26 Tahun, Iqbal Sukses Jadi Pengusaha Telur Ayam dengan Omzet Rp110 Juta per Hari
Baru Umur 26 Tahun, Iqbal Sukses Jadi Pengusaha Telur Ayam dengan Omzet Rp110 Juta per Hari
Bukan hanya keberuntungan, namun usaha juga diperlukan untuk membangun sebuah bisnis.
Bisnis yang baik adalah usaha yang dijalankan. Berani mengambil resiko, tekun, rajin, jujur, dan konsisten menjadi kuncinya.
Tak punya latar belakang bisnis atau peternakan, namun pemuda asal Ciamis, Iqbal Nandaresta sukses menjadi pengusaha telur ayam.
Walaupun umurnya baru 26 tahun, Iqbal membuktikan lewat ketekunan, kerajinan hingga kejujurannya.
Iqbal menceritakan perjalanannya menjadi pengusaha telur ayam dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Naik Kelas.
Awalnya Iqbal bercerita tidak pernah ingin menjadi peternak seperti orang tuanya. Makanya saat kuliah dia jurusan Ilmu Komunikasi.
Saat masih kuliah semester 6, Iqbal pulang ke kampung halaman.
Untuk mengisi waktu kosong, Iqbal membantu orang tuanya mengelola peternakan.
Dari sana, Iqbal mulai belajar sedikit demi sedikit tentang peternakan.
Perlahan dia nyaman dan memutuskan melanjutkan orang tuanya.
Meski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari karyawan ayahnya.
"Jadi kalau ada keluhan dari karyawan yang enggak sesuai, sudah tahu cara memahami dari proses awal sampai pemasaran," kata Iqbal dikutip dari akun YouTube Naik Kelas, Selasa (12/3).
Iqbal memulai dengan pembuatan 1-3 kandang ayam petelur. Dalam satu kandang berisi kurang lebih 2.000-3.000 ekor ayam.
Setiap kandang berisi jenis ayam yang berbeda. Ada Day Old Chick (DOC) atau ayam umur sehari. Ayam jenis ini akan diurus sekitar 5 bulan sampai siap bertelur.
Lalu, ada ayam pullet atau ayam dara yang berumur 13 minggu. Ayam pullet ini, Iqbal beli dengan harga Rp5.500 per ekor setiap minggunya. Sehingga tinggal menunggu beberapa minggu untuk bertelur.
"Jadi, modalnya lebih besar di beli ayamnya," ucap Iqbal.
Untuk pembuatan kandang, Iqbal menggunakan bahan kayu, asbes, dan bambu.
Diperkirakan menghabiskan dana kurang Rp50 juta untuk seribu ekor ayam. Seiring berjalannya waktu, dalam kurun waktu 3 tahun, Iqbal sudah memiliki 50 kandang.
Sayangnya, bisnis Iqbal tak berjalan mulus. Saat Covid-19 merebak, bisnisnya goyang.
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat stok telur produksinya tidak laku.
Harga telur anjlok hingga Rp13.000 per kilogram (kg).
Dia pun memutar otak agar harga telur yang semula Rp20.000 per kg tetap bertahan dengan harga jual Rp16.000 per kg.
Tak hanya itu, tantangan yang dihadapi Iqbal tatkala bahan baku pakan langka saat musim kemarau.
Langkanya bahan baku pakan membuat harganya melambung. Sehingga, harga produksi dan harga jual tidak seimbang.
Dalam keadaan terpuruk, Iqbal berusaha bertahan sambil mempelajari keadaan.
Dia pun sukses bertahan dan bangkit dari berbagai kondisi yang tidak menguntungkan.
Kini, usaha Iqbal di kenal dengan AN Farm sudah memiliki kurang lebih 100.000 ekor ayam petelur, 10.000 ekor ayam DOC dan pullet.
Untuk menjalankan bisnisnya, Iqbal dibantu 90 orang karyawan.
Setiap harinya, peternakan Iqbal bisa memproduksi sekitar 4 ton lebih telur. Jika di hitung secara keseluruhan mencapai 80 persen lebih untuk produksinya.
Meskipun untuk balik modalnya tak menentu AN Farm berhasil meraih omzet kotor Rp110 juta per hari.