BBM naik, buruh rokok berpenghasilan Rp 25.000 menjerit
Imbas dari kebijakan kenaikan harga BBM berpengaruh pada naiknya kebutuhan pokok sehari-hari.
Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi secara resmi telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan ini menjadi tamparan keras bagi sebagian masyarakat kalangan bawah. Sebab, imbas dari kebijakan ini berpengaruh pada naiknya kebutuhan pokok sehari-hari.
Sehari-hari, Sarahi (44) bekerja sebagai buruh di pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah. Dia mengeluhkan naiknya harga BBM bersubsidi yang diikuti naiknya harga kebutuhan sehari-hari.
-
Apa yang ditemukan B.M. Diah di tempat sampah? Disitulah insting B.M. Diah sebagai seorang jurnalis bekerja. Ia diam-diam memungut kertas draf naskah proklamasi itu dari tempat sampah.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
"Orang kecil, gaji kecil tapi harga sekarang jadi naik lagi. Bingung saya nutupnya," ungkap Sarahi saat ditemui di tempat kerjanya, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (19/11).
Buruh pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) ini hanya mendapat upah Rp 25.000 saban hari. "Saya ini kan nge-batil (merapihkan batang rokok yang baru saja dilinting), kalau nge-batil itu diupah Rp 7.400 per batangnya," jelas Sarahi.
Dalam sehari Sarahi mampu merapihkan sekitar 3.000 batang rokok. "Harusnya diupah tiap hari Rp 23.000-an, tapi kadang suka dikasih Rp 25.000," tuturnya.
Upah itu dikantongi setelah Sarahi bekerja 6 jam di tiap hari, mulai pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Untuk diketahui, dalam proses pembuatan satu batang rokok hingga sampai kepada pengemasan melalui empat tahapan.
Tahapan pertama yakni pemilihan tembakau yang siap untuk dijadikan sebatang rokok. Setelah itu, tembakau yang sudah siap kemudian digiling atau dilinting dengan sebuah alat manual.
Usai dilinting menjadi rokok, kemudian para buruh yang bertugas merapihkan kedua ujung rokok pun beraksi.
"Ini kan setelah dilinting, tembakau di ujung-ujungnya keluar-keluar. Nah ini digunting biar rapih," jelas Sarahi.
Kemudian, batang-batang rokok itu pun masuk dalam proses pengemasan. Pengemasan sendiri terdiri dari pemasukan ke dalam bungkus rokok hingga penempelan cukai yang biasa terdapat di bagian atas bungkus rokok.
(mdk/noe)