BCA tak tertarik biayai proyek infrastruktur
Kendala umum adalah proses pengembalian dana dan pembangunan infrastruktur yang lama.
Pemerintahan Jokowi-JK berulang kali menegaskan janjinya menggenjot proyek infrastruktur. Terbatasnya pendanaan membuat pemerintah mendorong swasta ikut serta dalam pembiayaan proyek sarana dan prasaran.
Tawaran itu ternyata belum menarik perhatian Bank Central Asia (BCA) untuk berkontribusi pada pembiayaan proyek infrastruktur.
-
Bagaimana Pramono Anung berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Jakarta? "Itulah yang kita perbaiki, jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ucap dia.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang Pramono Anung janjikan untuk meningkatkan fasilitas bersepeda di Jakarta? "Kalau dibuat loop seperti Bangkok, waduh nikmat banget. Makanya banyak di kita yang bersepeda ke Bangkok, Korea, Jepang," kata Pramono di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (14/9).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, selama ini pihaknya hanya fokus pada pembiayaan jangka pendek. Karena itu, tawaran pembiayaan infrastruktur yang notabene jangka panjang dirasa tidak cocok dilakukan perbankan.
"Kendala umum adalah proses pengembalian dana dan pembangunan infrastruktur yang lama," kata Jahja di Jakarta, Kamis (5/3).
Adapun yang diberikan hanya giro, deposito dan tabungan. Maka itu, pihaknya bakal sulit bila dimasukkan kepada pembiayaan infrastruktur.
"Kita funding dari giro, deposito, tabungan paling lama 1 tahun, yang setahun saja tidak sampai 5 persen. Kebanyakan di 3 sampai 6 bulan, jadi struktur funding kita nggak bisa kasih banyak buat infrastruktur dan jangka panjang," terangnya.
Pihaknya merasa perlu melakukan kajian lebih dalam sebelum melakukan pembiayaan proyek infrastruktur. Menurut Jahja, langka itu diambil untuk mengetahui risiko dalam pembiayaan proyek infrastruktur.
"Soal infrastruktur kita harus lihat dalam bentuk apa? Kan ada power plan, pelabuhan, dan ada gerbong kereta api. Jadi kita akan lihat project by project, jangan sampai seperti pertambangan," jelasnya.
Baca juga:
BCA catat laba bersih 2014 Rp 16,5 T, tumbuh 15,7 persen
KPR BCA diminati setelah bunga kredit turun
Kasus pajak BCA, Hadi Poernomo mangkir pemeriksaan KPK
Kasus pencucian uang Nazaruddin, KPK periksa 3 pimpinan cabang BCA
BCA genjot pengguna mobile banking
Ahok targetkan 2017, Bank DKI setara BCA