Begini Respons Rosan Roeslani Ditanya soal Belum Lapor Harta Kekayaan di LHKPN
Sebelum dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika.
Rosan Roeslani Ternyata Belum Lapor Kekayaan di LHKPN
Rosan Roeslani secara resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Presiden Joko Widodo, pada Senin pagi (17/7) di Istana Negara.
Umumnya, publik memantau harta seseorang yang diangkat sebagai pejabat negara melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Kewajiban penyelenggara negara untuk melapor LHKPN termaktub dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme; Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi.
- Rosan Roeslani jadi Ketua TKN Prabowo-Gibran, Erick Thohir: Tidak Ada Wamen Baru
- Ternyata Segini Gaji Rosan Roeslani Saat Jadi Duta Besar Indonesia
- Cerita Rosan Roeslani, Mendadak Disuruh Pulang dari AS dan Belum Sempat Tidur saat Dilantik Jokowi
- Rosan Roeslani Jadi Wamen BUMN, Erick Thohir: Punya Kiprah Mentereng di Dunia Internasional
Namun demikian, Rosan Roeslani terpantau belum melaporkan kekayaannya.
Menanggapi hal itu, Rosan memastikan akan segera melapor kekayaan yang dia miliki melalui LHKPN.
“Ya InsyaAllah ada. Ada entar lihat saja belum diupdate kok," kata Rosan di kantor BUMN usai Senin (17/7).
Sebelum dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN, Rosan menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika.
Rosan dikenal sebagai pebisnis andal. Sepulang menimba ilmu di Amerika dan memperoleh gelar Sarjana di bidang Administrasi Bisnis, Rosan melamar pekerjaan di perbankan pada 1993.
Lalu dia melanjutkan studinya ke Belgia dan mencapai gelar Master di bidang Administrasi Bisnis (MBA) dan kembali ke Jakarta pada 1996.
Dia bersama teman-temannya yang juga bergerak di bidang finance, mendirikan usaha di Jakarta. Rosan mendirikan PT Republik Indonesia Funding atau sering disingkat Finance Indonesia. Mulanya banyak mencibir usahanya, namun mereka tetap berusaha meyakinkan akan membuat financial restructure. Apalagi pada pertengahan 1997, boleh dibilang hampir semua perusahaan di Indonesia butuh restrukturisasi. Hingga kemudian, Rosan Roeslani bersama Sandiaga Uno, dan Elvin Ramli mendirikan Recapital Advisors, sebuah perusahaan yang bergerak di jasa penasihat keuangan.
Dimulai dari skala kecil, Recapital Advisors telah berkembang dari sebuah perusahaan penasehat keuangan kecil menjadi perusahaan besar, terkemuka, dan kompeten dalam hal kerja sama strategis, manajemen aset keuangan dan investor. Prestasi tersebut dicapai dalam waktu kurang dari 13 tahun.
Akhirnya perusahaan tersebut mulai berjalan. Pada 2002 baru berubah nama dari PT Republik Indonesia Funding menjadi Recapital. Dalam tiga tahun, Recapital Advisors sudah mulai menginjakkan kaki di regional maupun global.
Rosan juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020. Sebagai pebisnis ulung, Rosan pernah masuk ke dalam jajaran orang terkaya versi majalah Forbes Asia di tahun 2009. Forbes Asia mencatat, harta Rosan saat itu mencapai Rp6,7 Triliun.