Bekraf: Pertumbuhan ekonomi kreatif masih autopilot
Belum maksimal tersentuh polesan pemerintah.
Pemerintah mencatat tiga dari 16 produk ekonomi kreatif berkontribusi tinggi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Antara lain, fesyen, kerajinan, dan kuliner.
"Tiga sektor ekonomi kreatif menyumbangkan lebih dari 50 persen kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB nasional," ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/8).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
Dia menambahkan, ketiga produk tersebut tumbuh sangat pesat. Sayangnya, pertumbuhan tersebut masih bersifat alamiah saja alias belum maksimal tersentuh polesan pemerintah.
"Masih autopilot, belum terakselerasi."
Triawan melihat pengembangan ekonomi kreatif masih terkendala sejumlah persoalan. Diantaranya, ketersediaan data dan informasi untuk mengembangkan usaha.
Kemudian, kualitas desain dan kemasan lemah, infrastruktur usaha rendah, hak kekayaan intelektual, dan akses permodalan.
Bekraf, kata Triawan, berkomitmen meningkatkan produktifitas pegiat ekonomi kreatif. Untuk itu, pihaknya bakal bersinergi dengan kementerian atau lembaga pemerintah yang lain dan Bank Indonesia.
"Kami melakukan survei trend purchasing untuk memahami kebutuhan dan keinginan pasar, kami melakukan training produk kerajinan sesuai kebutuhan pasar, pelatihan desain pasar, program pengembangan kota dan desa kreatif."
(mdk/yud)