Bencana Angin Tornado Paling Mahal yang Pernah Terjadi di Dunia, 8.000 Bangunan Rata dengan Tanah
Pada Mei 2011, tornado dengan kecepatan lebih dari 320 km/jam menyapu bersih Joplin, Missouri.
Dalam catatan sejarah, tornado dengan dampak terparah, pernah terjadi di beberapa negara salah satunya yaitu Joplin, Missouri.
Bencana Angin Tornado Paling Mahal yang Pernah Terjadi di Dunia, 8.000 Bangunan Rata dengan Tanah
Bencana Angin Tornado Paling Mahal yang Pernah Terjadi di Dunia, 8.000 Bangunan Rata dengan Tanah
- FOTO: Ngerinya Tornado Mematikan Hantam Kota di AS, Rumah-Rumah Rata dengan Tanah
- Selain Badai Tornado, Bencana Alam Ini Juga Sebabkan Kerugian Ekonomi Rp3.000 Triliun
- Lima Bencana Tornado Mematikan di Dunia, Kerugian Mencapai Puluhan Juta Dolar AS
- Puting Beliung di Indonesia dan Tornado di Amerika Ternyata Mirip, Ini Penjelasan Lengkap BMKG
Angin puting beliung, yang kemudian diklaim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai tornado, mengejutkan masyarakat Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lima kecamatan terdampak dari bencana alam tersebut.
Beruntungnya, dari tornado yang melanda Rabu (21/2) tidak menyebabkan korban jiwa.
Dalam catatan sejarah, tornado dengan dampak terparah, pernah terjadi di beberapa negara salah satunya yaitu Joplin, Missouri. USA Today bahkan pernah mengulas, tornado Joplin menghancurkan seperempat kota.
Pada Mei 2011, tornado dengan kecepatan lebih dari 320 km/jam menyapu bersih Joplin, Missouri. Lebih dari 8.000 bangunan rata dengan tanah, 1.000 orang terluka, 161 orang meninggal dunia.
Kerugian yang diakibatkan dari kejadian tersebut mencapai USD2,8 miliar atau setara Rp43 triliun dengan nilai tukar Rp15.591 per dolar Amerika Serikat.
Para pakar menaksir, tornado Joplin menjadi bencana alam paling mahal dan mematikan. Mengapa tornado ini bisa berdampak dengan perekonomian ?
Melansir sejumlah referensi, dampak angin tornado menimbulkan kerugian langsung ataupun tidak langsung terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Kerugian langsung dilihat dari hancurnya aset, kerusakan jalan, putusnya jaringan listrik, saluran telepon, tanaman, pabrik, rumah, dan sumber daya alam.
Sedangkan kerugian tidak langsung dilihat dari produksi dan penjualan yang terganggu, peningkatan biaya transportasi karena barang harus dialihkan, penurunan aktivitas wisata, dan gangguan utilitas.
Meski bencana alam seperti angin tornado menimbulkan kerugian ekonomi, para ekonom berpandangan kondisi ini bisa menstimulasi peningkatan aktivitas ekonomi.
Alasannya, pembangunan akan kembali didorong oleh masuknya dana asuransi dan bantuan bencana, yang dapat menggantikan banyak pekerjaan yang hilang akibat bencana.