Beras campur plastik diduga kembali beredar
Setelah menerima laporan, tim Satgas Pangan Sulteng langsung bergerak ke lapangan di bilangan Jalan Otista, Kecamatan Palu Timur pada Senin malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Satgas Pangan Polda Sulawesi Tengah tengah menyelidiki kebenaran laporan masyarakat mengenai beredarnya beras yang diduga bercampur plastik yang dibeli warga dari salah satu kios di Kota Palu.
"Kami masih akan menyelidikinya lebih lanjut, tetapi kami juga mengimbau warga untuk tidak resah atas laporan yang belum tentu benr tersebut," kata Ketua Satgas Pangan Sulawesi Tengah, AKBP Teddy Salawati seperti ditulis Antara, Selasa (25/7).
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana kondisi harga beras di pasaran saat ini? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
Teddy yang juga Kasubdit I Industri-Perdagangan Ditreskrimsus Polda Sulteng ini mengatakan bahwa pada Senin (24/7) sore, pihaknya menerima informasi dari masyarakat soal adanya beras yang dikonsumsi mereka bercampur plastik.
Setelah menerima laporan, tim Satgas Pangan Sulteng langsung bergerak ke lapangan di bilangan Jalan Otista, Kecamatan Palu Timur pada Senin malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Menurut pemilik kios yang menjual beras itu, beras yang dijualnya dibeli dari salah satu pedagang beras di Kota Palu.
Tim Satgas Pangan langsung menindak lanjutinya dengan mendatangi pedagang beras yang berdomisili di Kecamatan Palu Barat.
Pedagang beras yang enggan disebut namanya itu mengaku menjual beras tersebut tetapi sama sekali tidak mengetahui adanya beras yang bercampur butiran plastik tersebut. "Sudah puluhan tahun saya berdagang beras dan baru kali ini ada beras seperti itu," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Abubakar Almahdali mengimbau warga untuk tetap tenang karena ada Satgas Pangan yang akan melakukan pengusutan lebih lanjut.
Menurut dia, beras bercampur plastik atau bahan lainya bisa saja terjadi apalagi jika lantai jemur gabah tidak dibersihkan terlebih dahulu. Karena itu dia mengimbau masyarakat saat menjemur gabah menggunakan lantai jemur yang bersih. "Ya dibersihkan dahulu, barulah gabah dikeringkan," pinta dia.
Almahdali juga meminta instansi terkait untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat atau petani agar mereka menjemur gabah, pastikan lantainya sudah bersih.
Baca juga:
Dijual mahal, ini cara menentukan harga beras Maknyuus dan Ayam Jago
PT IBU klaim harga beras capai Rp 20.000/Kg berdasar mekanisme pasar
Beli beras dengan harga tinggi, PT IBU sebut beri insentif ke petani
Beras disimpan untuk stok, PT IBU tolak dituduh penimbun
Tak mau ikut campur, Mentan serahkan kasus PT IBU ke penegak hukum