Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
- Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya
- Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
- Soal Harga Beras, Jokowi: Jangan Tanya Saya, Lihat Saja Langsung di Lapangan Sudah Turun
- Ternyata Ini yang Buat Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran
Beras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga Beras
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo menegaskan pihaknya tengah berupaya menurunkan harga beras.
Dia juga meminta kerjasama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), untuk menurunkan sedikit margin terhadap penjualan beras.
"Jadi kita sesuaikan nanti harga dari Bulog kita agak turunkan sedikit, teman-teman di sini juga turunkan sedikit nanti Pak Roy (Aprindo) juga saya minta ya 1-2 bulan ini turunkan harga marginnya juga, untuk merah putih kira-kira begitu ya,"
ujar Arief di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Senin (12/2).
Arief menjelaskan dibandingkan menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET), justru sebaiknya yang perlu dibenahi yaitu bagian produksi. Sebab, menurutnya, jika HET diubah atau dilakukan penyesuaian akan berdampak luas, seperti kelebihan pasokan beras.
Fungsi HET menurut Arief sebagai indikator bagi pemerintah dalam menilai harga beras sudah terlampau tinggi atau rendah.
Mengingat panen besar dalam negeri diprediksi sekitar Maret sehingga beras baru bisa akan terdistribusi sekitar April.
"Setelah panen raya kita duduk lagi," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga beras telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Reynaldi mencatat, saat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kilogram (kg). Sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
"Ini harga beras tertinggi sepanjang pemerintahan presiden Jokowi," ujar Reynaldi kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (12/2).
Selain alami kenaikan harga, lanjut Reynaldi, pasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional. Kondisi ini menyebabkan harga beras menjadi semakin mahal.
merdeka.com
Reynaldi menyebut, kenaikan dan kelangkaan beras ini diakibatkan oleh ketidakakuratan data pemerintah atas pasokan beras untuk kegiatan bantuan sosial (bansos) pangan maupun konsumsi masyarakat secara umum.
Kondisi ini diperparah dengan ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi badai El-Nino.