Berawal Bujuk Anak, Lia Sukses Kembangkan Bisnis Jus Sayuran
Lia berinisiatif untuk memperkenalkan sawi kale kepada masyarakat khusus nya pada anak - anak yang kurang minat dalam mengonsumsi sayuran melalui olahan sehat berupa jus, donat, cake dan puding
Lia, Ibu rumah tangga di Pontianak mengembangkan bisnis jus sayuran, setelah minuman tersebut dipergunakan untuk membujuk anaknya agar mau mengonsumsi sayuran.
Lia berinisiatif untuk memperkenalkan sawi kale kepada masyarakat khusus nya pada anak - anak yang kurang minat dalam mengkonsumsi sayuran melalui olahan sehat berupa jus, donat, cake dan puding
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Siapa yang bisa sukses? "Jika kamu yakin bisa, maka kamu benar-benar bisa melakukannya. Jika kamu yakin tidak bisa, maka jadi seperti itulah kamu. Persepsimu adalah realitamu."
"Ide untuk membuka usaha rumahan ini didapat dari anak saya yang kurang suka pada sayuran. Jadi timbul pemikiran untuk mencari solusi dengan mengolah sayuran tersebut menjadi cemilan sehat," ujar Lia saat ditemui Antara di kediamannya di Pontianak, Minggu.
Dia mengaku telah merintis usaha tersebut sejak lima tahun lalu dengan olahan cake dan brownies dan berkembang sampai sekarang. "Sudah lima tahun saya merintis usaha ini dan lebih mengkhususkan olahan sawi kale menjadi jus, brownies, dan puding selama dua tahun terakhir ini," jelasnya.
Dalam produksi jus, usaha rumah ini mampu membuat sekitar 1.000 botol per bulan dengan masa kedaluwarsa selama tujuh hari di dalam freezer yang kisaran harganya Rp 20 ribu per botol.
"Tak hanya jus dengan olahan sawi kale kami juga menjual puding sehat dengan harga per cup nya Rp7000 untuk yang kecil dan Rp25 ribu untuk cup besar serta brownies ukuran 10x30 dihargai Rp30 ribu,"katanya.
Untuk satu botol jusnya, di isi dengan ekstrak sawi kale sebesar 50 persen dan sisanya campuran dari jambu biji serta perasa lemon. Tak hanya itu, olahan donat pun dicampur dengan sawi kale dan kentang agar mendapatkan hasil yang lembut.
Lia juga menjelaskan alasan kenapa lebih memilih sawi kale karena dibalik daun hijau tersebut memiliki segudang manfaat. Misalnya mencegah berbagai penyakit pada mata, menjaga kesehatan tulang dan gigi, demam, flu, batuk dan masih banyak lagi.
"Sudah banyak konsumen yang berkomentar tentang sawi kale dengan khasiatnya bisa dirasakan sekitar empat sampai lima jam setelah mengonsumsi olahan tersebut," tutur nya.
Olahan dari sawi kale sudah digemari di kalangan orang dewasa bahkan anak - anak dengan tidak menghilang rasa dari sayuran hijau tersebut.
Lia mengatakan kalau sawi kale didapat langsung dari petani hidroponik dan ke depannya dia berharap bisa menanam sayuran tersebut agar lebih menghemat serta efektif dalam penggunaannya.
"Saya berharap ke depannya bisa menanam sendiri sawi kale tersebut karena tak semua orang bisa membudidayakan nya serta jangkauan harga sayuran itu sekitar Rp130 ribu per kilonya," katanya.
Untuk pemasaran produk tersebut melalui sosial media. Sehingga tak hanya Pontianak, peminat olahan itu khusus jus dari luar kota seperti Ketapang, Mempawah dan Singkawang.
"Untuk masalah pemasaran, saya lebih sering endorse produk tersebut melalui sosmed dan akan memperkenalkan olahan sawi kale dengan target menyebarkan lima titik di Pontianak serta area luar Kalbar," paparnya.
Dia juga berharap ke depannya sawi kale lebih bisa dikenal oleh masyarakat Pontianak maupun luar Kalbar dengan berbagai macam bentuk olahan. "Serta menanamkan pikiran bahwa tak semua sayuran itu pahit dan memiliki banyak khasiat untuk tubuh," jelas dia.
Baca juga:
Berawal Hobi, Disyon Toba Sukses Dirikan Consina Bermodal Rp 50.000
Deretan Kota Terbaik di Dunia untuk Pengusaha Wanita, Jakarta Peringkat Berapa?
Kisah Sukses Muhammad Feriadi, Berambisi Bawa JNE Rajai Bisnis Pengiriman RI
Modal Rp8 Juta Bisa Buka Waralaba Makanan Ini, Keuntungan Sebulan Rp4,7 Juta
Bisnis Paling Cocok Dijalankan Milenial dengan Modal Rp10 Juta, 3 Bulan Balik Modal
AFI Gelar Pameran Waralaba di JCC, Transaksi Diprediksi Capai Rp800 M