Bertemu Jokowi, Investor Inggris Siap Tanamkan USD9,29 Miliar ke Indonesia
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 di Glasgow Skotlandia, Senin (1/11).
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 di Glasgow Skotlandia, Senin (1/11). Jokowi mengapresiasi komitmen investasi para investor ke Indonesia sebesar USD9,29 miliar.
Dalam pertemuan itu, dia menekankan pembahasan pada investasi di bidang ekonomi hijau. Bahkan, Jokowi menyampaikan dirinya telah menandatangani Peraturan Presiden mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme carbon trading ke depan.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
-
Mengapa Jokowi menekankan pentingnya investasi sekarang untuk IKN? Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang," tegasnya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
"Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, langkah ini juga meningkatkan pendanaan pembangunan. Pasar karbon harus dikelola dengan berkeadilan dan transparan. Kebijakan pengendalian perubahan iklim Indonesia juga mencakup transisi menuju green economy," jelas Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin.
Di sektor energi, Indonesia membuka peluang Investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit-pembangkit batubara dan menggantikannya dengan energi terbarukan.
Pemerintah telah mengidentifikasi ada 5,5 GW PLTU Batubara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar USD25-30 miliar selama 8 tahun kedepan.
"Indonesia akan mengalihkan pembangkit batubara dengan renewable energy pada tahun 2040, dengan catatan jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomian yang layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” kata Jokowi.
Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan kendaraan dan baterai listrik karena kekayaan mineral yang dimiliki. Misalnya, nikel, tembaga dan bauksit/alumunium.
"Saat ini sudah ada USD35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik," ujarnya.
Disamping itu, Indonesia sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti hydropower dan solar panel farm. Dengan begitu, produk yang dihasilkan akan ramah lingkungan.
Pertemuan dengan CEO ini diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi perusahaan yang mencapai USD9,29 miliar. Hal ini guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
"Sekali lagi, Indonesia selalu jalankan komitmennya. Indonesia tidak suka membuat retorika. Tapi kami terus bekerja untuk memenuhi komitmen," ucap dia.
"Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi bapak ibu sekalian ke Indonesia sebesar USD9,29 miliar. Indonesia siap menjadi mitra yang baik bagi investasi anda," sambung Jokowi.
Mendengar penjelasan Jokowi, para CEOs sepakat menganggap Indonesia adalah tempat yang menarik untuk berinvestasi. Mereka turut mendukung keketuaan Indonesia di G20.
"Indonesia telah menjadi destinasi yang sangat atraktif bagi (investasi asing) Foreign Direct Investment. Kita percaya Indonesia akan terus menarik investasi dari seluruh dunia," tutur salah satu dari CEO.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid.
Adapun para CEO yang hadir dalam kesempatan tersebut bergerak di berbagai macam industri, antara lain di bidang renewable energy, sustainable commodities dan keuangan serta infrastruktur yang berasal perusahaan-perusahaan terkemuka. Mulai dari, British Petroleum (BP), Jardine Matheson, Mars Wrigley UK, Standard Chartered, HSBC, dan Shire Oak.
Reporter: Lizsa Egeham/Liputan6.com
Baca juga:
Tips Memilih Emas yang Cocok Jadi Mahar Pernikahan
Anak Muda Indonesia Rentan Finansial, Berikut Tips Jitu Saat Membuat Rencana Keuangan
Kemendag Pastikan Kripto Layak Jadi Investasi
Investasi Properti Komersial Dinilai Lebih Menguntungkan Ketimbang Hunian
Investasi Terhambat, Menteri Bahlil Proyeksi Ekonomi Kuartal III Tumbuh 3-4 Persen