BI: Inflasi RI Masih Tinggi di Semester I-2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut tingkat inflasi Indonesia di semester pertama tahun 2023 masih akan tetap tinggi. Khususnya untuk inflasi pangan dan harga-harga yang diatur oleh pemerintah.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut tingkat inflasi Indonesia di semester pertama tahun 2023 masih akan tetap tinggi. Khususnya untuk inflasi pangan dan harga-harga yang diatur oleh pemerintah.
"Paruh pertama inflasi masih tinggi, khususnya untuk pangan masih tinggi dan juga untuk harga yang di atur pemerintah di semester pertama perlu kita kendalikan," kata Perry dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
Perry memaparkan tingkat inflasi di wilayah Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua masih menunjukkan tanda-tanda inflasi daerah yang tinggi. Beberapa di antaranya disebabkan harga pangan, cuaca hingga keseimbangan antar daerah yang menyebabkan ketersediaan pasokan.
"Demikian juga untuk ketersediaan pasokan maupun distribusi barang," kata Perry.
Sementara itu, terkait harga yang diatur pemerintah, setiap daerah juga memiliki peran dalam menentukan harga. Seperti tarif PDAM yang dan berbagai ongkos yang menghasilkan Penghasilan Asli Daerah (PAD).
"Seperti yang tadi disampaikan Bapak Presiden, masalah air di daerah, ongkos-ongkos PAD di daerah perlu kita kendalikan berbagai risiko," katanya.
Bank Indonesia juga akan turun tangan dalam mengendalikan kenaikan inflasi, dengan menggunakan instrumen moneter yang berkoordinasi dengan pemerintah. "Pengendalian inflasi inti kami akan mengendalikan dari sisi moneter, berkoordinasi dengan pemerintah," kata dia.
Sehingga di semester II-2023, tingkat inflasi bisa kembali mereda. Inflasi akan kembali ke level 3-4 persen dari pertengahan sampai akhir tahun 2023. "Proyeksi inflasi di tahun 2023 itu akan kelihatan sekali secara nasional memang akan turun kurang lebih akan sekitar 3-4 persen di paruh kedua," pungkasnya.
Baca juga:
Jaga Inflasi, Jokowi Minta Pemda Tahan Kenaikan Tarif Air Minum
Jokowi Minta Para Menteri Keroyokan Tangani Masalah Inflasi
Ini Strategi Ganjar Kendalikan Harga Pangan Demi Turunkan Inflasi di Jateng
Perkuat Ekonomi & Pengendalian Inflasi, Kemendagri Bakal Gelar Rakornas Kepala Daerah
Kemendagri: Jangan Bikin Rakyat Panik Karena Inflasi
Pemprov Jateng Gelontorkan Rp247,74 Miliar Kendalikan Inflasi di 2022