BI jelaskan penguatan ekonomi RI lewat buku KSK ke-30
Bank Indonesia (BI) menerbitkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 30 edisi Maret 2018 sebagai bagian dari kewenangan BI dalam pengaturan makroprudensial sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011.
Bank Indonesia (BI) menerbitkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 30 edisi Maret 2018 sebagai bagian dari kewenangan BI dalam pengaturan makroprudensial sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011. Tema yang diusung dalam buku ini yaitu Penguatan stabilitas sistem keuangan dalam upaya menjaga momentum pertumbuhan.
"Tema tersebut merefleksikan berbagai upaya yang ditempuh BI dan otoritas lain di sektor keuangan dalam respon dinamika perekonomian dan sistem keuangan global maupun domestik, khususnya dalam memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional yang saat ini sedang berjalan," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Kantor BI, Jakarta, Jumat (18/5).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Dia menjelaskan, secara umum, kondisi sistem keuangan pada paruh kedua 2017 membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian dunia dan menurunnya ketidakpastian di pasar keuangan.
"2017 merupakan periode pemulihan ekonomi global, setelah pertumbuhan ekonomi dunia menyentuh titik terendah pada 2016. Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia juga kembali menguat pada kuartal II 2017, dengan inflasi yang tetap terjaga," kata dia.
Sementara itu, meskipun sistem keuangan terjaga, lanjut dia, masih terdapat sumber ketidakseimbangan yang perlu diwaspadai antara lain berasal dari ULN korporasi nonbank dan porsi kepemilikan nonresident di pasar keuangan domestik yang masih cukup tinggi.
Untuk merespon munculnya sumber kerentanan tersebut, BI melakukan asesmen untuk melihat risiko-risiko utama terhadap sistem keuangan antara lain pasar keuangan, korporasi, rumah tangga, perbankan dan IKNB termasuk efektifitas infrastruktur sistem keuangan.
Hasil esesmen terhadap berbagai risiko di masing-masing komponen sistem keuangan tersebut, kemudian diolah lebih lanjut dengan mempertimbangkan hasil riset dan surveillance makroprudensial.
"Untuk menjadi landasan dalam perumusan kebijakan makroprudensial yang terukur, terintegrasi dan bersinergi dengan kebijakan di bidang moneter dan sistem keuangan," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos BI bocorkan alasan menaikkan suku bunga acuan jadi 4,50 persen
BI catat defisit transaksi berjalan USD 5,5 M, turun 0,2 persen di triwulan 1/2018
Bos BI: Meski ada perubahan suku bunga, pertumbuhan ekonomi tetap 5,1 - 5,5 persen
Kondisi sektor keuangan dan perbankan RI stabil, ini buktinya
Kenaikan suku bunga acuan diharap bisa perkuat nilai tukar Rupiah