BI kembali tahan suku bunga acuan 7,5 persen
Suku bunga lending facility 8 persen dan deposit facility 5,5 persen.
Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 7,5 persen. Kemudian, suku bunga lending facility 8 persen dan deposit facility 5,5 persen.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate 7,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara, Jakarta, Kamis (17/9).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditasnya di tengah kenaikan BI Rate? “Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan tekanan inflasi tetap terkendali, stabilitas nilai tukar rupiah terjaga, dan defisit transaksi berjalan menurun.
"Keputusan tersebut sejalan dengan upaya membawa inflasi menuju pada kisaran sasaran sebesar 4 plus minus satu persen di 2015 dan 2016."
Sekedar informasi, Bank Indonesia sejak dipimpin Agus Martowardjojo menaikkan suku bunga acuan bertahap. Mulai 5,75 persen hingga 7,5 persen. Total penaikan sebesar 175 basis poin.
Itu dilakukan demi menjaga pertumbuhan ekonomi dan mengurangi defisit neraca transaksi berjalan.
Baca juga:
Menko Darmin tak khawatir jika bank sentral AS naikkan suku bunga
Ribuan pekerja asing berpotensi buka rekening di Indonesia
OJK ungkap penyebab bank besar sering jadi sasaran kejahatan
Rupiah di atas 14.400/USD, LPS tegaskan perbankan jauh dari krisis
Sering jadi sasaran kejahatan, Bank Mandiri diminta perbaiki sistem
Perbankan banyak alami kerugian gara-gara penggunaan kartu kredit