BI Optimistis Rupiah Akan Terus Menguat, Ini Sebabnya
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengaku optimistis nilai tukar Rupiah hingga akhir tahun masih akan mengalami penguatan. Hal ini dorong oleh faktor pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih akan tumbuh dan inflasi yang terkendali.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus menunjukkan tren positif. Beberapa waktu terakhir, bahkan Rupiah berhasil menguat dan meninggalkan posisinya di level Rp 15.000 per USD.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengaku optimistis nilai tukar Rupiah hingga akhir tahun masih akan mengalami penguatan. Hal ini dorong oleh faktor pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih akan tumbuh dan inflasi yang terkendali.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
-
Kapan nasabah bisa mendapatkan informasi terkini tentang perubahan kurs mata uang asing melalui fitur Foreign Exchange? Layanan ini tentunya dapat membuat nasabah memperoleh informasi lebih rinci dan teraktual mengenai perubahan yang terjadi pada pasar forex.
"Bicara nilai tukar dari data domestik yang positif, CAD kita lemah, tapi jangan lihat rentang ke belakang, (tapi) ke depan. Bank sentral kemampuan melihat ke depan untuk tentukan kebijakan," kata Dody dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/11).
Dody menyebut pergerakan Rupiah yang tidak lagi melemah ini karena memang nilai kursnya murah. Sehingga penguatan ini diyakini akan terus berlanjut. "Rupiah masih undervalued (terlalu murah). Namun masih cukup kompetitif untuk perdagangan," imbuhnya.
Dody mengatakan, penguatan terhadap mata uang Garuda ini juga ditopang oleh faktor internal dan eksternal. Dari dalam negeri misalnya, sejumlah kebijakan untuk memperkuat Rupiah telah ditempuh, salah satunya keputusan BI yang kembali menaikan BI 7- Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 6,00 persen.
"Prinsip kita preemptivedan ahead the curve tidak lepas. Dengan dasar ini, kita naikkan suku bunga 2 hari lalu. Kita harus ahead the curve," ungkapnya.
Sementara, dari sisi globalnya, lanjut Dody pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dijadwalkan pada akhir tahun nanti akan berdampak positif. Terutama untuk meredam perang dagang antar kedua negara tersebut, sehingga momen itu diharapkan bisa membuat ketenangan di pasar keuangan.
"Feeling saya positif dengan pertemuan Presiden AS dan Presiden China. ini akan menenangkan pasar keuangan," pungkasnya.
Baca juga:
Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp 14.612 per USD
Rupiah Kembali Menguat ke Level Rp 14.782 per USD
Rupiah dibuka melemah tipis di level Rp 14.755 per USD
Penguatan Rupiah Jadi Momen Perbaikan Defisit Transaksi Berjalan
Ini faktor pendorong penguatan Rupiah versi Bank Indonesia
Menko Darmin prediksi defisit transaksi berjalan kuartal III lewati 3 persen
Meski Rupiah tak lagi melemah, pemerintah dipastikan takkan lengah