BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di Triwulan I-2019
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menyentuh angka 5,2 persen pada triwulan I-2019. Angka ini meningkat dari triwulan IV-2018 sebesar 5,18 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menyentuh angka 5,2 persen pada triwulan I-2019. Angka ini meningkat dari triwulan IV-2018 sebesar 5,18 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di triwulan satu masih konsisten kisarannya 5,4 sama dengan tahunan 5 persen sampai 5,4 persen. Kurang lebih sekitar 5,2 persen untuk pertumbuhan ekonomi di triwulan I," kata Perry, di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (22/3).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Menurut dia, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi, yakni konsumsi swasta, konsumsi pemerintah maupun konsumsi lembaga negara nonrumah tangga berkaitan dengan persiapan jelang pemilu. Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga untuk kuartal pertama tahun ini masih akan berada di kisaran 5,2 persen.
"Itu terutama memang stimulus dari fiskal, rendahnya inflasi, dari daya beli bagus konsumsi pemerintah tinggi dan stimulus fiskal banyak ke bantuan sosial. Bantuan itu meningkatkan konsumsi rumah tangga khususnya segmen bawah, dengan kombinasi inflasi rendah dan stimulus fiskal menjadi motor penggerak," jelas Perry.
Investasi, masih akan melambat di kuartal pertama 2019. Namun akan mengalami peningkatan di kuartal-kuartal selanjutnya.
"Investasi yang agak melambat investasi non kontruksi. Kalau investasi kontruksi tetap tinggi karena berkaitan dengan terus berlangsungnya pembangunan infrastruktur baik infra terkait dengan fisik maupun terkait dengan perusahaan energi maupun lain," ujarnya.
"Itu terindikasi memang penjualan otomotif cukup baik baik sebagian juga kredit perbankan ke otomotif juga meningkat dan itu terbukti di januari pertumbuhan kredit tinggi 12,1 persen itu juga mendorong pertumbuhan ekonomi domestik," tandasnya.
Baca juga:
Bank Indonesia: Pertumbuhan Global Maret Masih Melambat Tapi Ketidakpastian Berkurang
Sri Mulyani: RI Sudah Lalui Pemilu Beberapa Kali, Jadi Tak Usah Dicemaskan
Sri Mulyani Sebut Camat Adalah Ujung Tombak Pemerintahan
Di Depan Calon Investor, Sri Mulyani Pastikan Ekonomi RI Stabil di Tahun Politik
Tiru Korea Selatan dan Jepang, Wapres JK Ingin Indonesia Jadi Negara Maju
Pemerintah Beberkan Penyebab Turunnya Kontribusi Industri Tambang Terhadap PDB