BI Prediksi Rupiah Tahun ini dan 2022 Berada di Kisaran Rp14.200-14.600 per USD
Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar Rupiah akan tetap stabil tahun depan meski diiringi berbagai sentimen. Beberapa di antaranya adalah permasalahan penanganan pandemi Covid-19 hingga isu tapering Amerika Serikat (AS).
Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar Rupiah akan tetap stabil tahun depan meski diiringi berbagai sentimen. Beberapa di antaranya adalah permasalahan penanganan pandemi Covid-19 hingga isu tapering Amerika Serikat (AS).
"Kami perkirakan nilai tukar Rupiah pada 2021 pada kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.600 per USD. Dan relatif stabil pada kisaran Rp14.200 hingga Rp14.600 per USD di tahun 2022," ujar Deputi Gubenur Senior BI, Destry Damayanti, Jakarta, Rabu (25/8).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
Destry mengatakan, stabilitas Rupiah terwujud seiring dengan keberhasilan BI menjaga stabilitas eksternal. Hal ini tercermin dalam defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun ini di 0,6 hingga 1,4 persen dan 2022 sebesar 1,2 hingga 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara itu, inflasi juga stabil pada level 1,5 persen. Secara tahunan, Inflasi yang akan datang diperkirakan mencapai 2 hingga 4 persen pada tahun ini dan 2022.
"Kinerja sektor eksternal yang positif, inflasi rendah dan imbal hasil yang menarik. Kepercayaan investor yang terjaga, serta langkah-langkah stabilisasi rupiah di tengah risiko ketidakpastian global," tandas Destry.
Berikut Asumsi Makro Hingga Target Penerimaan RAPBN 2022 Disetujui Banggar DPR
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama pemerintah sepakat untuk mengubah sejumlah asumsi makro dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) 2022. Perubahan ini terjadi seiring dengan dinamika perkembangan ekonomi global dan kasus pandemi Covid-19 belum berakhir.
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Muhidin Mohamad Said menyampaikan, perubahan terjadi pada indikator nilai tukar rupiah terhadap USD, minyak mentah Indonesia, lifting minyak dan gas. Sementara asumsi dasar makro lainnya tetap sama sperti KEM PPKF.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, nilai tukar Rupiah ditetapkan sebesar Rp13.900-14.800 per USD. Target kurs ini menguat dibandingkan sebelumnya di KEM PPKF sebesar Rp 13.900-15.000 per USD.
"Untuk nilai tukar KEM PPKF Rp 13.900-15.000, kesepakatan Rp 13.900-14.800," ujarnya dalam Pembicaraan pendahuluan RAPBN 2022 dan RKP 2022, di Gedung Paripurna DPR RI, Selasa (6/7).
Kemudian untuk harga minyak mentah Indonesia atau ICP berdasarkan kesepakatan Banggar dan pemerintah naik menjadi USD 55-70 per barel. Sebelumya dalam KEM PPKF sebesar USD 55-65 per barel.
Lifting minyak bumi juga naik menjadi 686.000-750.000 barel per hari (bph) dan lifting gas bumi sebesar 1.031-1.200 juta barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD). Sebelumnya dalam KEM PPKF, lifting minyak bumi sebesar 686.000-726.000 bph dan lifting gas bumi 1.031-1.103 BOEPD.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi tetap ditargetkan sebesar 5,2-5,8 persen. Begitu juga dengan laju inflasi sebesar 3 plus minus 1 persen, dan tingkat bunga Surat Utang Negara tenor sepuluh tahun sebesar 6,32-7,27 persen.
"Untuk PDB tahun ini diharapkan bisa tumbuh minimal 4 persen, sebab pemerintah akan sulit mengejar target PDB 5 persen tahun depan jika di tahun ini masih di bawah 3 persen," jelasnya.
Untuk pendapatan negara pada 2022 adalah Rp1.823,5 triliun hingga Rp1.895,4 triliun atau 10,18 persen sampai 10,44 persen PDB. Kesepakatan ini sama seperti yang diajukan pemerintah dalam Kerangka Ekonomi Makro dan PokokPokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2022.
Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan ditargetkan bisa mencapai Rp1.499,3 triliun hingga Rp1.528,7 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan Rp322,4 triliun hingga Rp363,1 triliun, dan hibah ditargetkan Rp1,8 triliun hingga Rp3,6 triliun.
Sementara itu, belanja negara sebesar Rp2.631,8 triliun hingga Rp2.775,3 triliun atau 14,69 persen hingga 15,29 persen PDB. Belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.856 triliun sampai RP1.929,9 triliun, dan transfer ke daerah dan dana desa Rp775,8 triliun sampai Rp845,3 triliun.
Kemudian untuk keseimbangan primer 2,31 persen sampai dengan 2,65 persen dari PDB. Sedangkan defisit anggaran ditetapkan 4,51 hingga 4,85 persen dari PDB, pembiayaan 4,51 sampai 4,85 persen dari PDB, dengan rasio utang 43,76 sampai 44,28 persen dari PDB.
(mdk/bim)