BI proyeksi pertumbuhan kredit perbankan 2017 di 11 persen
Angka ini jika mengacu pada asumsi pertumbuhan yang disepakati bersama Komisi XI DPR sebesar 5,1 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2017 sekitar 11 persen. Angka ini jika mengacu pada asumsi pertumbuhan yang disepakati bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebesar 5,1 persen.
Agus menuturkan proyeksi ini bisa berubah seiring pembahasan sampai asumsi pertumbuhan disepakati di paripurna mendatang.
"Pada hasil pembahasan APBN tahun 2017 kami melihat pertumbuhan kredit itu bisa ada di sekitaran 12 persen kalau seandainya diantara Pemerintah dan DPR sepakat pertumbuhan ekonominya ada di kisaran 5,2 persen. Tetapi seandainya pertumbuhan ekonomi ada di sekitaran 5,1 persen mungkin pertumbuhan kreditnya sedikit lebih rendah," kata Agus di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/8).
Sementara, pertumbuhan kredit pada tahun ini diperkirakan kurang dari 10 persen. Hal ini disebabkan faktor eksternal dan internal. Dari eksternal, pertumbuhan ekonomi global yang sedang menurun membuat kinerja kredit melambat.
"Faktor ekonomi global yang masih lemah yang membuat ekspor kita turun dan harga komoditi yang menjadi andalan Indonesia belum pulih," ungkap Agus.
Dia menambahkan, dari dalam negeri, perlambatan kredit dipicu sikap kehati-hatian bank dalam menjaga tingkat kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Selain itu, tingkat konsumsi domestik juga berkurang.
"Tetapi tahun depan kita harapkan sudah ada perbaikan. Dari swasta akan lebih aktif dan pemerintah juga perlu ada konsolidasi di fiskal juga. Terus pembangunan infrastrukturnya. Jadi kita lihat akan lebih baik ke depannya," kata Agus.
Baca juga:
Bank Indonesia buka penerimaan pegawai baru, ini persyaratannya
Sri Mulyani dan Agus Marto rapat dengan DPR bahas RAPBN 2017
Agustus, cadangan devisa Indonesia meroket jadi USD113,5 M
BI waspadai rencana kenaikan suku bunga The Fed
BI: Rupiah menguat karena banyak dana asing masuk Indonesia
Bos BI yakin 90 persen penduduk tersentuh layanan keuangan di 2023
Aturan baru, uang muka KPR rumah pertama turun jadi 15 persen
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.