BI Ramal Inflasi November 2021 Capai 1,54 Persen
Hasil Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) melaporkan, perkembangan harga pada pada minggu pertama November 2021 tetap terkendali. Diperkirakan inflasi yang terjadi sebesar 0,16 persen (mtm).
Hasil Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) melaporkan, perkembangan harga pada pada minggu pertama November 2021 tetap terkendali. Diperkirakan inflasi yang terjadi sebesar 0,16 persen (mtm).
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2021 secara tahun kalender sebesar 1,09 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,54 persen (yoy)," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (5/11).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Erwin menyampaikan, penyumbang utama inflasi November 2021 sampai dengan minggu pertama yaitu komoditas minyak goreng sebesar 0,04 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,03 persen (mtm). Kemudian, daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta sabun detergen bubuk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
"Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain bawang merah, tomat dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm)," terangnya.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Upaya lainnya, bank sentral telah menyiapkan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Baca juga:
Kenaikan Harga Minyak Goreng Dinilai Tak akan Ganggu Perekonomian
Pelonggaran PPKM di Sejumlah Wilayah Dorong Inflasi Oktober Capai 0,12 Persen
BKF: Inflasi Oktober 2021 Dipicu Pelonggaran PPKM & Peningkatan Mobilitas Masyarakat
Harga Tiket Pesawat Jarak Jauh Sepanjang Oktober Naik, Sementara Jarak Dekat Turun
BPS Catat Inflasi Oktober 2021 0,12 Persen
Bukan Hiperinflasi, Ini Permasalahan Ekonomi yang Tengah Dihadapi RI